Bukannya menyuruh untuk diam, malah jadi kompor hingga terjadi kebakaran.
Beradu mulut untuk masalah kecil, hingga tarik rambut karena komentar.
Bukannya memisahkan, malah terdengar tepuk tangan
Teriak mana yang paling kuat.
Seharusnya masih main kelereng, malah di suguhkan tempat untuk usia atas.
Setelah salah jalan, teriak pemerintah salah aturan.
Tidak apa-apa, orang bebas melakukan sesuatu. Lupa ada batasan usia untuk pengawasan.
Mendidik atas rasa bersalah, hingga akhirnya terlihat memaksa keadan seharusnya.
Menyeru untuk mampu, lupa seseorang punya batas.
Belajar untuk bisa, Â bukan harus bisa.
Di tampar untuk melihat sebelah, tamannya indah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!