Malam di akhir pekan itu aku mengajak istri dan dua bocah jalan-jalan naik motor. Biar mereka tidak jenuh di rumah karena berhari-hari aku tinggal kerja.
Saat di tengah perjalanan kami melewati barisan para pedagang buah, istri tiba-tiba bilang,
"Bang, pingin durian."
"Durian?" aku memastikan.
"Iya."
"Ya sudah, ayo beli," kataku meyakinkan.
Tak disangka istri berubah pikiran, "Ndak, ah. Nanti aja kalau Abang ada uang lebih."
"Alhamdulillah, selamet," kataku dalam hati. Gak mungkin aku ucapkan hal itu ke istri secara terang-terangan. Bisa-bisa dia minta turun di tengah jalan saat itu juga.
 Maklum tanggal tua. Banyak kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Popok si bungsu, dan susu si sulung sudah habis. Kami harus pandai-pandai mengatur pengeluaran.
"Yakin ndak jadi beli durian, Neng?" aku pura-pura tanya.
"Iya ndak usah." Dia memastikan, "Tapi aku pingin banget maem durian, Bang. Beliin ya, nanti."