Mohon tunggu...
NISA
NISA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI / PELAJAR

menulis ,masak dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Sejarah Desa Kalijaga Baru, Kecamatan Lenek, Lombok Timur oleh Mahasiswa KKP UIN Mataram 2024

12 Agustus 2024   11:10 Diperbarui: 12 Agustus 2024   12:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum menjadi desa definitif, Desa Kalijaga Baru merupakan bagian dari wilayah Desa Kalijaga Selatan. Desa Kalijaga Selatan dimekarkan menjadi 3 (Tiga) desa, yakni Desa Kalijaga Selatan selaku desa induk, serta Desa Sukarema dan Desa Kalijaga Baru sebagai desa hasil pemekaran.

Desa Kalijaga Baru sendiri memisahkan diri dari desa induk  (Desa Kalijaga Selatan) pada akhir tahun 2010 dan menjadi Desa Persiapan Kalijaga Baru dengan menunjuk dan menyetujui H. Usman, S.Pd.I selaku Pejabat Sementara (PJS) Kepala Desa Persiapan Kalijaga Baru.

Wilayah Desa Persiapan Kalijaga Baru dibagi menjadi 6 (enam) dusun yakni Dusun Tabiin, Dusun Lendang Bunga Utara, Dusun Lendang Bunga, Dusun Lendang Embur, Dusun Lendang Bunga Selatan, Dusun Lendang Kantong Selatan. Dan masing-masing dusun dipimpin oleh Kepala Dusun.  

Luas wilayah Desa Kalijaga Baru sebesar + 189, 11 Ha. Desa Kalijaga Baru terdiri dari 6 dusun dan 28 RT. Topografi Desa Kalijaga Baru secara keseluruhan merupakan dataran tinggi yang terletak di sebelah selatan Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat, beralamat di Jl. Kalpataru Lendang Bunga Utara, kode pos 83653. Dengan Jarak Tempuh Ke Kecamatan sepanjang 7  km. Desa Kalijaga Baru dengan jarak tempuh ke Ibu kota Kabupaten Lombok Timur 15 km.

DOKPRI
DOKPRI

Jumlah penduduk Desa Kalijaga Baru sebanyak 3.646 jiwa dengan jumlah rumah tangga 1.339 Kepala Keluarga. Jumlah penduduk perempuan 1.895 jiwa, sedangkan penduduk laki-laki 1.751 jiwa, kemajuan kecukupan kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) sedangkan mata pencaharian sebagian penduduk adalah petani dan beternak, kemudian hasil produksi ekonomi desa yang menonjol adalah padi dan jagung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun