Mohon tunggu...
fitrah annisahawa
fitrah annisahawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peranan Kebun Karet Terhadap Kesejahteraan Petani Karet

17 Oktober 2024   12:35 Diperbarui: 17 Oktober 2024   12:38 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Peranan Kebun Karet Terhadap Kesejahteraan Petani Karet

Perkebunan karet adalah salah satu jenis perkebunan yang memiliki sejarah panjang dan perkembangan yang signifikan di Indonesia. Asal usul kebun karet di Indonesia adalah dari tanaman karet (Hevea brasiliensis) yang berasal dari Brazil. Karet pertama kali ditemukan di Amerika Selatan pada abad ke-18 oleh bangsa Indian Amazon. Namun, pengembangan karet sebagai komoditas perdagangan dimulai pada abad ke-19 oleh bangsa Eropa.

Tanaman karet diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1864 oleh Hofland, saat Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda. Tanaman karet pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor sebagai tanaman koleksi. Jenis karet pertama yang diuji coba adalah karet rembung atau Ficus elastica. Sumatera Selatan merupakan provinsi penghasil karet terbesar di Indonesia, dengan produksi sekitar 27% dari total produksi karet nasional. Salah satunya di daerah Ogan Komering Ulu Timur menjadi salah satu penghasil karet terbanyak.

Salah satu peranan utama kebun karet adalah sebagai sumber pendapatan. Petani karet mengandalkan penjualan getah karet sebagai sumber utama penghasilan mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, harga karet global mengalami fluktuasi, namun kebutuhan industri karet tetap tinggi. Dengan pengelolaan yang baik, petani dapat memaksimalkan hasil produksi dan mendapatkan keuntungan yang signifikan.

Selain itu, kebun karet juga menciptakan lapangan kerja. Proses pemeliharaan dan pengumpulan getah karet memerlukan tenaga kerja, sehingga memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Hal ini sangat penting, terutama di daerah pedesaan, di mana lapangan kerja sering kali terbatas.

Kebun karet juga berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan pendapatan yang lebih baik, petani karet dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pendidikan anak, akses ke layanan kesehatan, dan perbaikan infrastruktur rumah. Selain itu, keberadaan kebun karet sering kali mendorong pengembangan komunitas, seperti pembentukan kelompok tani yang saling mendukung.

Pengelolaan kebun karet yang baik dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Praktik agroforestri, di mana tanaman lain ditanam bersamaan dengan pohon karet, dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan cara ini, kebun karet tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga berperan dalam menjaga keanekaragaman hayati dan mengurangi risiko bencana alam, seperti tanah longsor.

Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, kebun karet juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah fluktuasi harga yang dapat mempengaruhi pendapatan petani. Ketergantungan pada pasar global membuat petani rentan terhadap perubahan harga yang tidak terduga. Selain itu, praktik penanaman yang tidak berkelanjutan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan dapat mencemari tanah dan air, yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan ekosistem.

Tata cara membuat perkebunan karet :

1. Pembukaan lahan hutan

2. Pembersihan lahan hutan

3. Pemancangan jarak tanam pohon karet

4. Pelubangan tanah untuk menanam pohon karet dengan jarak 53 meter

5. Batang pohon karet yang ditanaman dalam 1 hektare 600 batang pohon karet

6. Penanaman pohon karet

7. Pemupukan karet

8. Penyiangan karet

9. Jangka waktu siap panen 7 tahun

10. Penyiapan alat untuk memanen karet

Alat - alat untuk memanen karet :

- Mangkuk

- Tali tambang

- Pisau sadap

- Kawat

- Talang karet

- Ember

- Bak kotak untuk wadah karet

- Pembeku latek

Cara memanen karet :

1. Karet disadap agar keluar getah karet diwadahi dalam mangkuk (penyadapan paling bagus dilakukan pada pagi hari)

2. Ditunggu sampai penuh dalam jangka 3-4 hari untuk masa pembekuan

3. Latek karet diambil dan ditempatkan di bak kotak, selanjutnya latek karet dicampur dengan obat pembeku dan disiramkan ke dalam bak kotak

4. Ditunggu sampai membeku dan siap dijual

Sistem penjualan karet :

Dalam penjualan karet di daerah Ogan Komering Ulu Timur menggunakan sistem lelang dimana tengkulak harga tertinggi yang mendapatkan barang tersebut (karet). Dalam kuran waktu sekitar tahun 2019 harga karet tidak stabil kisaran Rp. 7.000,-/kilo dan pada tahun 2024 ada sedikit kenaikan harga Rp. 10.000,-/kilo.

Untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet harga tersebut masih kurang untuk mencukupi biaya perawatan kebun karet, maka dari itu kita harus mencari solusi terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet dengan harga diatas Rp. 15.000,-/kilo petani karet bisa mencukupi biaya perawatan kebun karet. Tetapi jangan ada kendala gangguan alam seperti kemarau panjang, banjir, hujan berkepanjangan, kebakaran.

Dampak positif kebun karet bagi petani karet :

a. Dengan adanya kebun karet untuk petani - petani karet dapat membantu perekonomian

b. Dapat menambah devisa negara

c. Tidak mengimpor bahan dari luar untuk pembuatan ban, silt karet, campuran aspal, dll

d. Menjadi pendapatan asli daerah

 

Dampak negatif kebun karet bagi petani karet :

a. Merusak lingkungan karena menebang hutan

b. Mengurangi habitat hewan

c. Mengurangi peresapan air tanah

Kesimpulan :

Kebun karet memiliki peranan yang sangat penting dalam kesejahteraan petani dan komunitas sekitarnya. Meskipun menawarkan banyak manfaat ekonomi dan sosial, tantangan yang dihadapi dalam pengelolaannya harus diatasi melalui praktik pertanian yang berkelanjutan dan dukungan dari pemerintah serta lembaga terkait. Dengan pendekatan yang tepat, kebun karet dapat menjadi sumber kesejahteraan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Penulis : Fitrah Annisa Hawa dan Diva Agusty Fauziah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun