Ada orang yang sudah terlatih dan selalu akurat dalam kesimpulan sekejapnya. Dan, sesungguhnyalah, bawah sadar kita piawai sekali dalam perkara, dan menghadrikan jawaban lebih baik ketimbang melalui proses berpikir lama, kata Malcolm.
Kelebihannya, seseorang tak perlu menghabiskan waktu untuk mengolah data sebanyak mungkin karena Blink melatih diri menyempurnakan seni membuat kesan pertama dan menyaring sesedikit mungkin faktor terpenting dari sejumlah kemungkinan yang menggunug. Ketahuilah bahwa kesan pertama bisa dilatih dan bisa diada-ada (namun ilmu Psikologi mengatakan bahwa dramatisasi kesan pertama tidak dapat bertahan lama).
Jadi, kapan waktu kita was-was terhadap kesimpulan sekejap kita sendiri, dan kapan kita perlu mengambilnya. Yakni salah satunya ketika terdesak. Kebanyakan informasi akan menjadi beban tersendiri. 'Lautan' data akan membuat kita 'tenggelam' dalam data. Selama ini kita hidup dalam dunia yang mengandaikan, bahwa mutu sebuah keputusan berbandig lurus dengan waktu/usaha yang kita kerahkan untuk melahirkannya.
Keberhasilan mengambil keputusan dalam sekejap tergantung dari penguasaan teknis, aturan-aturan, dan latihan pengambilan inisiatif dari segala situasi. Jadi, ketika di lapangan terjadi hal yang berbeda dari yang kita kira, inisiatif selalu saja mudah timbul. Keberhasilan kesimpulan sekejap, kata Malcolm, adalah bergantung pada keseimbangan antara kesimpulan dari berpikir dan kesimpulan dari naluri. Kedua, adalah keefisiensinya dalam bersikap. Lebih sedikit informasi lebih baik. Tentunya ini berkebalikan dengan apa yang kita lakukan selama ini.
Kesimpulan tidak muncul kadang karena sebelum kesimpulan sekejap itu datang seseorang sudah mendahulukan keinginannya sendiri. Hasrat memiliki telah menjerumuskan orang tetap membeli sesuatu meskipun kadang perasaan mengatakan nanti saja membelinya. Tapi hasrat ini kalah dengan hasrat memiliki. Kesan pertama fisik telah menutupi kesan pertama suara/ nada. Padahal, betapa banyak kita melihat penyanyi yang bagus suaranya walaupun fisik, bawaan, dan penampilan belum sebagus suaranya. Keberhasilan kesan pertama tergantung kepada seberapa besar usaha kita untuk menghilangkan hal-hal yang menyebabkan kesan pertama tertutupi. Tetapi kita pernah salah dalam mengambil kesimpulan sekejap. Dengan kata lain, kesimpulan sekejap kita salah total.
Namun, ketika salah dalam berkesimpulan sekejap, ini bukan tanpa dampak. Kesalahan ini kadang berdampak sangat besar apalagi bagi seorang jenderal, politikus, pebisnis dan lainnya. Kesalahan dalam mengambil kesan pertama mengakibatkan jenderal kalah, membuat politikus gagal dan menjadikan pebisnis bangkrut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H