Mohon tunggu...
Fitrah Alimuddin
Fitrah Alimuddin Mohon Tunggu... Guru - SDN 003 Balla, Kab Mamasa, Sulawesi Barat

Seorang Istri, Ibu dan Pendidik yang akan senantiasa belajar. Tulisannya banyak dijumpai diblog pribadinya www.edufren.my.id dan www.sepertikupukupu.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggugah Semangat Belajar Anak Didik di Pelosok Indonesia: Bergerak Bersama untuk Semarakkan Merdeka Belajar

31 Mei 2023   18:46 Diperbarui: 31 Mei 2023   18:47 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kami Hebat, Kami Luar Biasa"

Teriakan penyemangat yang biasa dilontarkan dengan penuh semangat oleh 22 anak didik yang begitu luar biasa dan hebat, anak didik yang begitu istimewa dengan kemampuan yang berbeda-beda, tetapi tetap memiliki semangat yang sama besarnya untuk terus mengambil sebanyak-banyaknya ilmu dari sekolah tempat mereka belajar. Anak-anak dari pelosok negeri, tepatnya di salah satu desa di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Anak-anak luar biasa yang begitu semangat mengejar ketertinggalan walau dengan fasilitas belajar yang belum memadai.

Anak-anak ini adalah sumber belajar terbesar saya, membersamai mereka membuat saya harus terus mengupgrade diri agar bisa menjadi seorang guru yang mampu merangkul semua kemampuan dan minat mereka. Anak-anak yang membuat saya terus belajar untuk menggunakan fasilitas belajar yang sangat sederhana agar sesuai dengan daya kembang mereka.

Anak-anak Pasca Pandemi

Mengajar anak-anak yang melewati masa pandemi adalah tantangan sendiri untuk saya, terlebih anak-anak yang berada di pelosok Indonesia seperti tempat saya mengajar sekarang ini, yang pada saat pandemi berlangsung--saat aktivitas belajar mengajar akhirnya harus berubah menjadi daring (dalam jaringan), daerah tempat saya mengajar saat itu belum mampu menjangkau jaringan internet, sehingga aktivitas belajar sempat putus sampai beberapa bulan hingga aktivitas belajar bisa diselingi dengan luring sesekali walau dengan protokol yang sangat ketat. 

Secara tidak langsung anak-anak didik kami memilki keterlambatan dalam hal materi yang tidak bisa menyesuaikan dengan materi yang seharusnya mereka dapatkan. Hingga saat pandemi akhirnya berakhir dan pembelajaran kembali normal, saya harus memutar otak untuk membuat mereka mengejar ketertinggalan materi selama masa pandemi.

Merdeka Belajar dan Kegalauan Saya Sebagai Pendidik

Di tengah kegalauan saya tentang kemampuan anak-anak didik di era pasca pandemi, Pak Nadiem Makarim--Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, akhirnya memperkenalkan dunia pendidikan dengan kurikulum baru yang ternyata mampu memberikan angin segar bagi para pendidik.  Dengan kurikulum merdeka ini, saya sebagai seorang pendidik tidak lagi harus memikirkan ketertinggalan anak dalam materi yang harusnya ia capai, tetapi saya bisa memfokuskan saja pada materi-materi yang sekiranya sangat penting dan esensial untuk peserta didik sehingga anak-anak dapat lebih kreatif dan tidak tertekan dengan pembelajaran yang tidak mereka kuasai. 

Dengan merdeka belajar ini, saya sebagai pendidik juga diberikan keleluasaan untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan tahap pencapaian dan perkembangan masing-masing peserta didik dan dapat melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal di daerah tempat saya mengajar.

Praktik Baik dalam Menyemarakkan Merdeka Belajar

Sebagai seorang guru, saya sangat mengapresiasi dan sangat bersemangat untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka ini. Saya sendiri saat ini diberikan tanggung jawab sebagai wali kelas V di SDN 003 Balla, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Sekolah kami sendiri baru akan melaksanakan kurikulum merdeka belajar di awal tahun pembelajaran baru 2023/2024. 

Tetapi saya sendiri sudah sangat bersemangat untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka pada kelas yang saya ajar secara bertahap. Dengan belajar dari Platform Merdeka Mengajar dan ikut pada beberapa komunitas guru, serta aktif mengikuti webinar Implemantasi Kurikulum Merdeka yang diadakan oleh Kemdikbudristek.

Suami saya sendiri adalah seorang guru penggerak di Kabupaten Mamasa, sehingga beliau banyak mengajar saya tentang dasar-dasar pengimplentasian Kurikulum Merdeka ini, termasuk belajar bagaimana cara membuat dan mengimplementasikan RPP KSE Berdiferensiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun