Mohon tunggu...
Fitrah Hayati
Fitrah Hayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi STIKOM Bandung dan penulis amatir di beberapa platform online.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosial Media: Cerminan Realitas Digital dan Dampaknya Bagi Lapisan Generasi

24 Februari 2024   14:27 Diperbarui: 24 Februari 2024   14:44 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era gempuran digitalisasi saat ini di mana layar-layar kecil memerintah dunia, sosial media menjadi salah satu pusat lautan tanpa batas bagi anak-anak, remaja, bahkan orang tua dapat berselancar di dunia interaksi maya tanpa hambatan apa pun, baik dalam ranah hiburan, informasi, bahkan hal yang menjadi kontroversi. Kehadiran sosial media tentunya membawa angin segar bagi banyak orang, selain memberikan hiburan baru, sosial media juga dapat menjadi sarana dan prasarana bagi kita yang mencari pertemanan dari berbagai negara. Namun, dibalik meriahnya interaksi dan senyum konyol emoji, terdapat dampak tersembunyi yang mengintai dan mengalir tanpa di sadari oleh lapisan generasi dengan cara yang berbeda.

Bagi anak-anak sosial media merupakan sarana membangun citra dan identitas digital mereka. Mereka menjadikan sosial media menjadi panggung guna dapat diterima dan di akui, mereka menyembunyikan diri mereka di balik filter-filter dunia maya guna membenahi ke tidak sempurnaan yang mengganggu mereka. Namun di balik sorotan glamor tersebut tersimpan dampak negatif bagi mental mereka tanpa mereka sadari, ada tekanan untuk tampil sempurna yang dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri mereka.

  • Sosial Media Bagi Para Remaja

Sosial media bagi para remaja merupakan panggung perhelatan guna berlomba-lomba merengkuh standar yang tak tercapai. Demi mengikuti trend dan demi meraup basis penggemar yang besar, mereka terjerat dalam permainan angka pengikut dan jumlah likes. Hal ini tentunya menjadi persaingan yang tidak sehat, segala cara akan mereka halalkan demi menjadi sorotan dan melambungkan nama mereka agar dikenal khalayak ramai.  Selain menimbulkan rasa persaingan, pengaruh sosial media bagi remaja juga dapat menimbulkan perasaan tidak aman dan kurangnya nilai diri yang dapat mempengaruhi pola pikir dan mental mereka.

  • Sosial Media Bagi Dewasa dan Orang Tua

Bukan hanya anak-anak dan remaja saja, orang dewasa dan orang tua pun dapat terkena dampak dari arus sosial media yang tidak terduga ini. Mereka juga terkadang merasa tertekan menjaga citra baik keluarga mereka di sosial media yang seakan memiliki mata dimana mana. Baik pada dewasa maupun orang tua tersembunyi kecemasan  dan rasa bersalah yang mereka bungkam demi memenuhi ekspektasi orang tua yang sempurna. Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi kestabilan emosi mereka, dan bukan tidak mungkin juga mereka dapat kehilangan kendali hingga merusak mental mereka secara perlahan dari dalam.

  • Secercah Harapan di balik Dampak Negatif Sosial Media

Dibalik gelombang Sosial Media yang dinamis, masih tersimpan secercah harapan. Dimana kesadaran batasan diri mulai berkembang hingga para orang tua dan dewasa dan mengambil peran sebagai pelindung dan pembimbing bagi anak-anak mereka agar dapat menggunakan sosial media sebagai mana mestinya. Melalui pendekatan perlahan dan terbuka tanpa paksaan dengan di bumbui empati  remaja dapat secara alami menemukan dukungan dan tanggung jawab mereka di dunia maya yang kerap kali tanpa wajah dan identitas yang pasti.

Dan dengan mengakui ketidaksempurnaan yang ada, orang tua dapat menumbuhkan lingkungan yang aman dan mendukung di dalam dan di luar dunia digital.

  • Kesimpulan

Sosial media bukanlah sekedar alat yang netral, namun sosial media memiliki dua sisi yang saling berseberangan. Dalam arus informasi yang tiada henti, kita semua harus dapat mengolah informasi yang kita serap dengan bijaksana, agar terhindar dari dampaknya yang kompleks. Di dunia yang sudah mulai serba digital ini, sosial media menjadi salah satu pilar yang mampu mengubah pola pikir kita baik dalam interaksi dunia maya maupun dunia nyata. Tetapi dengan pemilahan dan penggunaan yang bijaksana serta bertanggung jawab kita dapat meraup lebih banyak esensi positif dari sosial media. Karena di luaran sana pun masih ada kekuatan keintiman sejati dan kejujuran yang tak terpungkiri di luar layar-layar kecil kita.

Di tulis oleh:

Fitrah Hayati, mahasiswi S1 Komunikasi - STIKOM Bandung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun