Mohon tunggu...
Fito ArdiantoPutra
Fito ArdiantoPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fito Putra

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Perekonomian di Indonesia akibat Covid-19

24 Januari 2022   22:34 Diperbarui: 24 Januari 2022   22:40 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus Covid-19 yang menyerang Indonesia dan berdampak di berbagai bidang kehidupan masyarakat salah satunya yaitu perekonomian. Covid-19 ini tentunya meruginkan perekonomian negara karena banyak dari aktivitas ekonomi di Indonesia terhambat serta presantase keminiskinan semakin meningkat dan laju pengangguran tidak bisa dikendalikan kembali. Berdasarkan atas informasi dari Menteri Keuangan yaitu Sri Mulyani menyatakan bahwa perekonomian dunia mengalami penurunan hingga minus 3,1 % yang dapat dilihat dari sudut pandang pertumbuhan perekonomiannya.

Di Indonesia sendiri keadaan perekonomian semakin menunrun dan menyebabkan penurunan pada tingkat kesejahteraan masyarakat, penerunan perekonomian ini dapat dilihat dari meningkatnya presentase pada kemiskinan dan tingkat pengangguran di Indonesia. Di Indonesia presentase kemiskinan meningkat menjadi 11,15% dengan tingkat jumlah penduduk kurang mampu atau dapat dikatakan miskin akibat pandemi ini ada sekitar 28,13 juta penduduk.

Dengan meningkatnya jumlah presentase kemiskinan ini dapat menyebabkan pertambahnya pengangguran yang ada di Indonesia, banyak perusahaan yang melakukan PHK pada pegawaian jadi mereka kesusahan untuk mendapatkan bekerjaan pengganti ditambah lapangan pekerjaan yang sempit yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Banyak masyarakat mengenah yang resah serta kesushan guna untuk dapat memenuhi setiap kebutuhan hidupnya karena akibat Covid-19 ini banyak harga pokok meningkat sehingga membuat mereka kesulitan untuk membeli bahan tersebut yang menjadi stock mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Negara Indonesia banyak menghadapi berbagai persoalan yang berkaitan dengan bidang ekonomi, hal ini terjadi akibat dari wabag Covid-19. Jika kita lihat kondisi perekonomian Indonesia sangatlah memprihatinkan dan begitu krisi, banyak yang memprediksi bahwa perekonomian secara global akan mengalami depresi seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2008. Dengan kondisi tentunya menyebabkan pada penurunan perdagangan bahkan sampai ke perdagangan internasional. Di Indonesia ada beberapa sektor publik yang bermasalah dalam prosesnya sampau menghentikan kegiatan operasi dikarenakan kondisi yang tidak mendukung.

Akibat dari pandemi Covid-19 ini menyebabkan PHK di berbagai perusahaan, tidak hanya pegawai yang merugi akibat PHK namun juga pemilik perusahaan mengalami kerugian. Tidak hanya PHK saja namun permintaan, penawaran terhadap hasil produksi juga terhambat. Dari penyebab masalah tersebut banyak usaha atau perusahaan gulung tikar dan mengalami kebagkrutan. Banyak yang menyampaikan pendapatnya mengenai perlemahan ekonomi yang disebabkan oleh pendemi yaitu terjadinya penurunan presentase angka perekonomian di beberapa kuartal, dimana kuartal II mengalami penurunan 3,7%.

Pemerintah Indonesia sudah merencanakan untuk melakukan pemulihan terhadap perekonomian, namun hal ini tidak dapat dipungkiri ketika di fase untuk melakukan pemulihan pastinya banyak rintangan yang harus dilewati. Bahwa dalam melakukan pemulihan ekonomi bukanlah hal yang mudah, pertumbuhan perekonomian yang cenderung mengarah ke arah bawah atau rendah, hal ini dapat dilihat dari rendahnya konsumsi rumah tangga, konsumsi rumah tangga menjadi turun 60% dari PDB. Selain hal itu daya beli, minat belanja masyarakat juga menurun.

Jika lapangan pekerjaan tidak segera untuk dibuka maka akan muncul masalah baru dimana peningkatan pengangguran yang semakin meningkat, hal ini sangat berpengaruh pada skill atau kemampuan setiap pekerja. Dengan mereka lama tidak melakukan pekerjaan maka kondisi skill mereka pastinya akan ketinggalan dan tentunya ini akan menggangu pekerjaan mereka. Pemerintah memberikan bantuan dengan menstimulasi kegiatan UMKM namun hal ini tidak dapat berjalan dengan lancar. Berdasarkan atas stimulus yang tersedia yaiu 126 triliun namun hanya 0,05 yang dapat terserap.

Pemerintahan juga sudah berupaya untuk melakukan pemulihan terhadap perekonomian Indonesia yang mana mengharapkan untuk tahun kedepannya perekonmian Indonesia dapat meningkat dan dapat untuk menekankan angka pengganguran serta angka kemisikinan yang disebabkan akibar covid-19. Pemerintahan juga memberikan bantuan untuk kredit bunga rendah serta membuat program guuna meningkatkan keefektivitasan UMKM, agar dari UMKM sendiri dapat bergereak maju kerah depan.

Kebijakan yang diambil adalah kebijakan yang berkaitan dengan restrukturasi dan subsidi terhadap bank bunga kredit. Pemerintah juga dapat memberikan dana perbankan agar roda perekonimiand apat bergerak menuju ke arah yang positif. Hal ini terbukti dari penyaluran kredit di BMN yang dilakukan oleh 671.88 dibetur dengan percapaian yang diambil Rp 54,30 triliun. Pemerintah melakukan berbagai belanja negara yang di gunakan untuk mengurangi permasalahan yang timbul dalam bidang ekonomi akibat dari Covid-19, hal ini karena ketika masa kritis atau ketika perekonomian di Indonesia menurun akibat Covid-19, belanja negara diakui sebagai pemulihan yang tepat dalam pertumbuhan perekonomian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun