Mohon tunggu...
Fitri Apriani
Fitri Apriani Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Universitas Mercubuana

Saya masih berstatus mahasiswa fakultas ilmu komunikasi di Universitas Mercu Buana, Menteng, Jakarta Pusat. Saat ini saya juga berkerja sebagai staff pada perusahan retail untuk brand sepeda import.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Menumbuhkan Minat Baca Sedari Dini

28 Juni 2019   12:26 Diperbarui: 28 Juni 2019   13:17 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desire Community dengan TK dan SD Emanuil Jakarta 

Jakarta - Kegiatan sosialisasi dengan tema "Sosialisasi Membaca dan Menulis Pada Anak" oleh Desire Community yang diselenggarakan di TK/SD Yayasan Emmanuil, Glodok, Jakarta Barat  merupakan  kegiatan  wajib bagi mahasiswa/i Universitas Mercu Buana sebagai syarat kelulusan mata kuliah "Kuliah Peduli Negeri" dan merupakan salah satu bentuk bakti kampus dan mahasiswa kepada negeri. 

Dalam penyelenggaraan kegiatan sosialisasi ini, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan memilih tema bakti yang berbeda pada setiap kelompoknya.  Salah satunya adalah kelompok Desire Community yang di pimpin oleh saudari Marta Adebora. Dengan total anggota berjumlahkan 5 orang. 

Desire Community sendiri memilih TK/SD Yayasan Emanuil karena dirasa merupakan salah satu sekolah yang cukup membutuhkan perhatian akan kurangnya fasilitas untuk berliterasi.

TK/SD Yayasan Emanuil Glodok, Kota Jakarta Barat terletak di tengah-tengah kawasan pemukiman padat penduduk. Berdiri di atas tanah seluas 115 meter persegi yang merupakan milik yayasan, sekolah ini terletak di dalam gang sempit. 

Dengan total 6 guru tetap dan 2 penjaga, sekolah ini beroperasi dari hari senin hingga jumat mulai pukul 07.00 hingga 13.15 wib. Dengan jumlah ruang sebanyak 7 kelas yang 5 kelasnya di isi oleh murid-murid kelas 1 hingga kelas 6 secara bergantian. 

Sementara 2 kelas lainnya di isi oleh murid - murid taman kanak kanak atau kelompok bermain. Sarana yang dimiliki sekolah ini tentunya sangat terbatas.

Salah satu sudut literasi membaca sederhana yang disediakan sekolah
Salah satu sudut literasi membaca sederhana yang disediakan sekolah

Ruang kelas yang sempit dan hanya bisa di isi sekitar 20 orang murid per-kelas menjadikan sekolah ini kekurangan ruang seperti perpustakaan, sehingga guru-guru di sekolah ini berinisiatif untuk membuat sudut literasi membaca di dalam kelas dengan meja seadanya untuk meletakkan buku-buku bacaan yang juga kebanyakan merupakan hasil sumbangan dari donatur. Buku-buku bacaan yang tersedia pun hanya berupa buku materi sekolah yang sudah cukup usang dan kurang menarik minat murid-murid untuk membaca.

Desire Community sendiri memilih tema tentang "Sosialisasi membaca dan menulis pada anak usia dini" dengan menargetkan anak -- anak usia awal sekolah dasar yang dinilai masih kurang dalam pengembangan minat membaca. 

Di era pesatnya perkembangan teknologi saat ini, anak-anak cenderung lebih menyukai bermain gadget seperti handphone untuk menonton video pada channel youtube dan bermain game. Dimana menurut kami hal ini akan berdampak pada rendahnya minat baca mereka kelak. Terlalu sering bermain gadget akan membuat kesehatan pada mata anak terganggu. Memang tidak ada salahnya, namun lebih baik jika jam bermain anak dibatasi sesuai kebutuhannya.

Sementara itu kita ketahui bersama bahwa membaca akan membuat anak terlatih dan berpengetahuan lebih, terlebih lagi membiasakan diri mereka untuk membaca instruksi sebelum melakukan sesuatu, dengan membaca pun anak -- anak bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih banyak. 

Membaca juga dapat membantu anak dalam bersosialisasi dengan anak -- anak lain dengan cara komunikasi yang lebih baik dan dapat menciptakan grup bermain yang positif.

Kegiatan sosialisasi ini  tentu saja dilakukan dengan penuh persiapan oleh tim Desire Community, Marta Adebora yang akrab disapa Debora selaku ketua pelaksana kegiatan sosialisasi ini bercerita bagaimana mereka melakukan persiapan pelaksanaan sosialisasi ini hingga bagaimana cara mereka mengumpulkan donatur dalam mempersiapkan sebuah acara.

whatsapp-image-2019-04-11-at-11-12-04-5d15a2450d82305d6f3e68d2.jpeg
whatsapp-image-2019-04-11-at-11-12-04-5d15a2450d82305d6f3e68d2.jpeg
"Kami membagi tugas masing-masing dalam sosialisasi ini. Dimulai dari menyiapkan tema, membuat proposal tema penyuluhan, survey lokasi, menghitung anggaran, hingga hari pelaksanaan sosialisasi semua anggot kelompok bekerja sesuai dengan porsinya masing-masing.  Setelah tema di setujui, kamipun melakukan kalkulasi untuk menyiapkan anggaran, dan setelah anggaran sudah mantap terhitung, kami mengajukan ke Sekolah TK/SD Emmanuil untuk mengadakan kegiatan sosialisasi tersebut dan pihak sekolah dengan senang hati mengijinkan kami untuk melakukan program sosialisasi. Sesuai dengan target audience kami, peserta sosialisasi adalah murid-murid TK dan SD tingkat awal yaitu kelas 1 dan kelas 2. Barulah kemudian kami bergerak untuk mencari sponsor dan donatur untuk memenuhi anggaran yang dibutuhkan untuk sosialisasi ini" Tutur Debora.

Lebih lanjut, Debora bercerita mengenai kendala yang ditemui dalam peroses pencarian sponsor. "Memang awalnya tidak mudah untuk mengumpulkan dana, namun sekian berjalannya waktu karna antusias anggota kami maka akhirnya banyak sponsor baik dana maupun souvenir. Kami dengan bangga ingin mengucapkan terima kasih kepada sponsor -- sponsor kami yang dengan kemurahan hati menyumbangkan dana ataupun souvenir untuk goodie bag yang kami bagikan untuk anak-anak peserta sosialisasi dimana salah satunya adalah sosialisasi kami ini didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia".

Acara sosialisasi dimulai dengan memperkenalkan setiap anggota tim desire community. Kami sangat senang melihat anak -- anak tersebut antusias dengan kedatangan kami. Mereka menyapa kami dengan sangat hangat. 

Awalnya kami sangat takut jika anak -- anak hanya diam saja dan tidak merespon karna bosan dengan kegiatan yang kami jalankan, namun ternyata sebaliknya anak-anak sangat merespon dengan senang dan berinteraksi dengan semangat.

"Dalam sosialisasi ini, kami tidak hanya sekedar ingin memberikan pengetahuan akan manfaat membaca, tapi kami juga memberikan contoh langsung dampak apa yang akan mereka rasakan dengan membaca buku dibanding dengan kegiatan bermain gadget yang lebih sering melalui video animasi dan dongeng", tambah Debora.

Murid-Murid TK/SD Setelah mendengarkan dongeng 
Murid-Murid TK/SD Setelah mendengarkan dongeng 
Lebih lanjut lagi menurut Debora penggunaan dongeng dan video animasi dalam sosialisasi untuk meningkatkan minat baca pada anak-anak dipilih sebagai cara yang paling efektif untuk menarik minat anak-anak agar terfokus pada acara yang diselenggarakan. 

Di awal dan di akhir acara tidak lupa kami membawakan yel -- yel yang bisa diikuti oleh anak-anak. Dengan semangat, mereka mengikuti dan menyayikan yel-yel kami. 

Tiba akhirnya kami MC memberikan dongeng, untuk menguji bagaimana focus anak -- anak dalam mendengarkan. Hasilnya adalah ketika kami memberikan pertanyaan soal dongeng yang baru saja dibacakan, ternyata anak-anak mendengarkan dengan baikdan mampu menjawab pertanyaan dari kuis-kuis yang kami berikan.

Guru-Guru dan Kepala Sekolah TK/SD Emanuil Jakarta
Guru-Guru dan Kepala Sekolah TK/SD Emanuil Jakarta

Desire Community sangat bersyukur dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terlaksananya acara sosialisasi ini. Besar harapan kami acara ini dapat membantu dalam meningkatkan minat baca anak indonesia yang seringkali dinilai masih rendah. 

Semoga akan ada lebih banyak kesempatan bagi kami untuk terus bisa ikut berpartisipasi lebih baik bagi negeri kita Indoesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun