Juri kedua, Pak Latief dari Kedaulatan Rakyat. Memegang 7 rubrik (Kuliner dan apa aja lupa wkwk). Aku terlalu terpana pada bagian rubrik Minggu Pagi yang melebur dan dalam pikiranku bertanya bagaimana cara mengisi rubriknya. Bukan karena aku suka menulis cerita, hanya saja lucu mengajarkan cerpen dan drama tapi tidak punya karya cerpen dan drama yang dimuat di media haha..
Dengan baik hati, beliau meminta kontakku dan mengirimkan contoh-contoh karya yang dimuat di KR dalam 500 kata. Â beliau bercerita tentang betapa dekatnya beliau dengan UNY (beberapa dosen ternyata teman beliau. Beberapa nama mahasiswa disebut dan beberapa aku mengenalnya (Sukma dan Eko Triono), yah meskipun mereka tentu tak mengenalku balik. hehe...
Beliau bercerita sedikit tentang Prof.Suminto dan kabarnya sekarang. Bercerita tentang beliau yang menjadi juri di FLSSN Sleman dengan bidang lomba yang berbeda (musik?). Â Beliau bertanya tentang apakah aku sudah punya anak, dan kujawab aku tak mau menikah.
Saat ditanya kenapa, aku pura-pura mendatangi meja pendaftaran yang dijaga anak-anak, yang kebetulan, ada orang-orang Baldik kebingunan mencari tandatangan, haha..Mana bisa kuceritakan betapa aku tak ingin menikah, karena aku memilih melajang dengan 1001 alasan yang tak akan habis jika kuceritakan dalam sekali duduk begini, apalagi baru sekali bertemu. Dikira sok akrab. Bisa-bisa ceritaku dibuat berita dan terbit di KR. Kan "cotho", haha..
Juri ketiga, Pak Tedi atau bang Tedi Kusyairi. Redaktur majalah Mentaok. Koordinator #SelasaSastra. Seorang penggiat Sastra  Ini pertemuan kelimaku dengan beliau. Pertama, beliau jadi Narsum di kantorku. Kedua, jadi narsum di MGMPku, 2 x. Keempat saat bersua di rumah Budaya Tembi untuk sekolah sastra Una Uni. Dan saat ini, di ajang FLSSN beliau sebagai Juri.Â
Ada sedikit kejadian memalukan. Aku lupa bahwa juri belum makan siang haha..Dan Bang Tedi membisikiku, bertanya apa ada makan siang haha..Tergopoh-gopoh aku menelepon ketua MGMPku, setelah sebelumnya aku WA, apa ada makan siang buat juri, tapi pesanku tanpa balasan. Untungnya semua bisa teratasi.
Terima kasih semua, semoga bisa bertemu kembali di lain kesempatan :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H