Mohon tunggu...
Aldy Fitifaldy
Aldy Fitifaldy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

" better a friend care on you than a thousand tails on you "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kotak Kaca

5 Desember 2010   16:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:59 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah kotak kaca terletak di sebuah meja tua di pojok rumah di depan rumahku. Ku perhatikan dengan seksama terdapat seekor kura-kura didalamnya. Terawat dan bersih kotak kaca itu, hampir setiap pagi ku perhatikan sang pemilik rumah selalu memberinya makan kura-kura itu. Sesekali dia membersihkan kotak kaca itu, dan menambahkan air kedalamnya. Dalam kotak kaca itu terdapat sebuah rumah kecil lengkap dengan rumput didalamnya, mungkin rumah dan halaman untuk kura-kura itu.Keesokan harinya aku lihat seorang anak sedang asik bermain di dekat kotak kaca itu, tangan anak itu meraih kura-kura didalamnya sambil mendorong - dorong kura-kura itu, namun kura-kura itu tetap terdiam dan bersembunyi dalam tempurungnya. Akhirnya si anak pun pergi meninggalkan kotak kaca itu. Tak lama kemudian keluarlah kura-kura itu dari dalam tempurungnya, tampak tak senang wajah kura-kura itu.Ia berjalan lambat menuju pojok rumput pada kotak kaca itu, kulihat dia menatap tajam keluar kotak kaca, entah ia sedang memandang apa?, tapi semakin ku perhatikan, tatapan itu hanyalah tatapan kosong.Ku coba dekati kotak kaca itu, sambil sesekali ku lihat sekeliling rumah didekat kotak itu, berharap aku tidak bertemu dengan pemilik rumah.Ku perhatikan lagi apa yang sedang kura-kura itu tatap.Kulihat ia sedang menatap tajam sebuah sungai tak jauh dari belakang rumah itu.Apa yang sebenarnya dia pikirkan?Karena tampak kulihat dalam kotak kaca itu, terdapat banyak makanan dan tempat yang nyaman untuk ditinggali.Lalu kenapa dia menatap tajam ketempat yang ku pikir kotor?Aku berpikir sejenak, lalu dengan suara perlahan, aku coba raih kura-kura itu dari dalam kotak kaca itu, ia kembali menyembunyikan dirinya dibalik tempurungnya.Perlahan ku beranjak menjauh dari kotak kaca dan rumah itu.Ku melangkah ke sungai tak jauh dari rumah tadi.Ku letakkan kura-kura itu disebidang rumput dekat tepian sungai, tak lama kemudian keluarlah kura-kura itu dari dalam tempurung.Ku lihat dia menolehkan pandangannya pada ku, tampak senang dari wajahnya seperti mengatakan terima kasih padaku.Lalu tak beberapa lama, dia mencoba merayap menyusuri rumput itu dan terjun kedalam sungai didapannya.Kulihat dia berenang ketengah mengikuti arus riak air sungai, tak lama ia menghilang dari pandanganku entah kemana?Yang kutahu pasti itulah yang selalu dia tunggu, sebuah kebebasan bukanlah kemewahan yang dipaksakan bercampur kesendirian..

(120209)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun