Mohon tunggu...
fithri suciati
fithri suciati Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa

Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si. Ak. Mahasiswa : Fithri Suciati NPM : 5121231017 Kampus : Univ Pancasila PDIE-Akuntansi MK : Akuntansi Manajemen Lanjutan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Habitus: Pierre - Felix Bourdieu

11 Desember 2022   18:44 Diperbarui: 11 Desember 2022   18:48 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pierre Bourdieu, merupakan salah seorang teoretisi postmodernism. Filsuf yang mempengaruhi  Pierre Bourdieu diantarnya adalah Thomas Aquinas, Aristoteles, Jean Paul Sartre Hegel, Marx, Michel Foucault Wittgenstein, Durkheim, Max Weber, Franz Fanon, Husserl, Picasso Ferdinand de Saussure, Levi Strauss, , Martin Heidegger, dan lainnya.

Persfektif yang menarik dari karya Pierre Bourdieu adalah bagaimana ide-ide yang dibangun dalam dialog berlanjutan. Ide idenya cukup dipengaruhi oleh dua filsuf terkemuka yaitu, Jean Paul Sartre dan Claude Levi-Strauss. Dimana ide nya terkadang eksplisit dan juga implisit. Selain itu, Marx dan Althuser juga mempengaruhi Bourdieu dalam perspektif ideologi, namun kemudian ia melakukan beragam modifikasi, sekaligus juga komentar terhadapnya.

Berdasarkan beberapa pendapat dari para tokoh tersebut, Bourdieu merancang suatu pemikiran baru. Adapun Gagasan Pierre Bourdieu dilatarbelakangi oleh perselisihan antar dua aliran yakni strukturalisme dan eksistensialisme. Berdasarkan Kedua aliran tersebut maka  Pierre Bourdieu membuat teori campuran yakni struktural konstruktif atau disebut juga dengan teori praktik sosial. Teori ini adalah gabungan atau campuran dari teori  yang berkaitan dengan agen atau aktor serta teori yang berkaitan dengan struktur dalam membangun kehidupan sosial.

Adapun Konsep penting teori praktik Bourdieu adalah , habitus, arena(field), kekerasan simbolik (symbolic violence), modal (capital), dan strategi (strategy).

didalam teorinya Pierre Bourdieu menawarkan tiga dimensi baru dalam memahami masyarakat, yang pertama  adalah adalah konsep habitus. habitus merupakan Konsep krusial dalam kumpulan teoretis Bourdieu. Sebab Menurut Bourdieu habitus adalah  suatu sistem melalui gabungan  struktur objektif dan sejarah individu, disposisi yang berlangsung lama dan berubah fungsi sebagai dasar generatif bagi praktik yang terstruktur dan terpadu secara objektif

Pierre Bourdieu mendefinisikan habitus  sebagai suatu kondisi yang dikaitkan dengan ketentuan  keberadaan suatu kasta . Habitus mencakup sejumlah disposisi, persepsi yang menyatakan  bahwa manusia telah menerimanya melalui pengalaman dalam bermasyarakat. Menurutnya habitus memiliki beberapa sifat yakni dapat tahan lama dapat diwariskan serta tidak ada habisnya. habitus juga diartikan sebagai dasar kepribadian seseorang. Selain itu  Habitus juga didefenisikan sebagai bentuk kejiwaan yang dimanfaatkan individu untuk menghadapi kehidupan sosial.

Yang kedua adalah konsep modal. Istilah modal digunakan Pierre Bourdieu untuk menggambarkan jalinan kekuasaan pada masyarakat. Modal dalam kacamata ilmu ekonomi, mengandung beberapa ciri penting, yaitu: Modal yang terhimpun melalui investasi; Modal yang dapat diberikan kepada orang lain melalui warisan; serta Modal yang bisa memberikan  margin sesuai dengan peluang yang dimiliki pemiliknya dalam menjalankan kegiatannya.

Konsep "modal" walaupun merupakan khasanah ilmu ekonomi, namun Bourdieu menggunakannya karena sebagian cirinya yang mampu menjelaskan jalinan  kekuasaan, seperti yang telah disebutkan di atas. Berdasarkan hal tersebut, Pierre Bourdieu memberikan struktur teoritiknya terhadap modal adalah sebagai berikut:

"kapital adalah suatu hubungan sosial, yaitu suatu energi yang hanya ada dan hanya menghasilkan pengaruhnya di dalam bidang di mana ia diproduksi dan direproduksi, setiap sifat yang melekat pada kelas diberi nilai dan kemanjurannya oleh hukum-hukum khusus di setiap bidang".

Gagasan Bourdieu tentang modal tidak terlepas  dari penafsiran kultur Marxian dan juga konsep ekonomi formal. Konsep ini melingkupi kemampuan dalam  mempengaruhi  masa depan diri sendiri dan orang lain. Pengelompokan  itu tidak berbentuk kerucut atau tangga, tetapi lebih kepada suatu cakupan divergensi atas dasar kepemilikan modal-modal dan komposisi modal-modal tersebut. Dengan demikian, maka setiap kasta sosial tidak dapat didefinisikan secara terpisah, tetapi selalu dalam hubungan dengan kasta lainnya.

Menurut konsep Bourdieu dalam Setiap modal itu berkaitan serta dapat mengalami perubahan. Setiap individu dapat  melewati batasan kapitalnya (ekonomi), demi megangkat kasta sosialnya di dunia. Setiap Individu tersebut memiliki modal budaya (menulis) dan modal simbolik (prestasi). Dengan memiliki modal budaya dan simbolik, sehingga dapat menutupi modal ekonominya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun