Mohon tunggu...
Fithri Suffi
Fithri Suffi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah salah satu hobi saya, sebagai bagian dari sebuah proses belajar. Dengan menulis, saya memiliki ruang untuk mengapresiasi apa yang saya lakukan, apa yang saya pikirkan, apa yang saya imajinasikan, apa yang saya pelajari dan apa yang saya inginkan. Menulis bagiku adalah seni dan dunia tanpa batas yang mampu membawa kita dalam berbagai keadaan seperti yang kita mau.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 - Coaching untuk Supervisi Akademik

18 Maret 2023   08:35 Diperbarui: 18 Maret 2023   08:36 10469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

e. Elaborasi Pemahaman/Koneksi Antar Materi

Elaborasi pemahaman akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yaitu pada hari Kamis tanggal 23 Maret 2023, yang dipandu oleh Instruktur Nasional. Dalam kegiatan ini Instruktur akan memberikan tambahan pemahaman seputar Coaching untuk Supervisi Akademik dengan berbagai contoh penerapan, untuk menuntun CGP semakin memahami bagaimana cara menerapkan Coahing yang baik dalam kegiatan supervisi akademik atau kegiatan lainnya di sekolah.

Koneksi antar materi adalah kegiatan mengambil intisari/membuat kesimpulan atas pembelajaran yang telah diperoleh pada modul 2.3 dan menghubungkannya dengan materi pada modul sebelumnya. Kemudian CGP membuat refleksi atas pembelajaran yang telah dilakukan. Koneksi antar materi dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan diunggah di media sosial. Saya menyusun koneksi antar materi menggunakan aplikasi Canva dan diunggah pada laman YouTube dan Google Sites     

2. Feeling (Perasaan)

Setelah mempelajari modul 2.3 tentang coaching untuk supervisi akademik, saya semakin memahami bagaimana teknik dalam melakukan Coaching yang baik dalam kegiatan supervisi di sekolah, baik antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, guru dengan murid, atau dengan warga sekolah lainnya.  

Mulai dari awal pembelajaran materi tentang coaching untuk supervisi akademik ini,  sampai pada kegiatan ruang kolaborasi, saya merasa mendapatkan pembelajaran yang sangat bermanfaat, khususnya dalam pengembangan pola pikir, pengelolaan emosi dan bagaimana membangun komunikasi yang baik, serta memiliki paradigma berpikir Among dan keterampilan Coaching dalam rangka pengembangan diri dan rekan sejawat.

Dalam kegiatan Coaching, Coach dan Coachee sama-sama bisa mendapatkan pembelajaran, yang bisa  dijadikan sebagai refleksi diri dan melakukan introspeksi atas semua hal yang selama ini telah dan yang akan dilakukan, baik dalam proses pembelajaran, ataupun masalah dan kegiatan lainnya.  Selanjutnya saya mulai berlatih dan terus berlatih agar mampu melakukan coaching yang tepat baik bersama dengan murid, ataupun dengan rekan-rekan sejawat.

3. Finding (Pembelajaran)

Modul 2.3 memberikan banyak pembelajaran baru tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik. Dalam pembelajaran ini saya menjadi paham dan semakin tercerahkan, tentang bagaimana konsep Coaching dan perbedaan konsep antara Coach dengan mentor, fasilitator, dan konselor. Kegiatan Coaching ini sangat menarik bagi saya, untuk terus melakukan  pembenahan dalam membantu rekan sejawat, dan khususnya membantu murid dalam menyelesaikan  masalah yang dihadapinya, khususnya masalah-masalah di sekolah terkait dengan pengembangan diri dalam rangka mewujudkan murid yang memiliki kematangan diri, dan menjadi pribadi yang siap, dan mampu mengelola dirinya sendiri untuk menghadapi berbagai tantangan dan berbagai masalah yang ada.

4. Future (Masa Depan)

Secara keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran modul 2.3 tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik ini, membuat saya bersemangat untuk terus berpacu melakukan perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan kompetensi diri. Untuk itu saya telah merancang tindakan aksi nyata penerapan praktik coaching yang didasari oleh keinginan untuk melakukan praktik baik di lingkungan sekolah secara umum. Harapan saya dengan penerapan praktik coaching ini, baik di kelas bersama dengan murid, maupun di lingkungan sekolah bersama rekan sejawat dan warga sekolah lainnya, dapat mewujudkan pribadi yang mandiri dan khususnya mampu menuntun murid menjadi murid yang memiliki profil pelajar Pancasila.

Salam Guru Penggerak!

Fithri Suffi, S.Pd., M.Pd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun