Mohon tunggu...
fitho tri ananda fajri
fitho tri ananda fajri Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA NIM 22103070119

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sejarah dan Keunikan Rendang

17 Juni 2023   00:31 Diperbarui: 17 Juni 2023   00:33 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 image by IG: @ailiehoalie74

Makanan rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang terkenal di seluruh dunia. Sejarah panjang rendang melibatkan akar budaya, pengaruh agama, dan perubahan dalam teknik masak selama berabad-abad.

Rendang memiliki asal-usulnya dari suku Minangkabau, yang merupakan suku asli di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Sejak zaman dahulu, rendang telah menjadi bagian integral dari budaya Minangkabau. Hidangan ini awalnya dimasak sebagai makanan istimewa yang disajikan dalam upacara adat, pernikahan, dan acara-acara penting lainnya.

Pengaruh agama juga memainkan peran penting dalam sejarah rendang. Islam adalah agama mayoritas di kalangan suku Minangkabau, dan rendang menjadi populer karena dapat disajikan sebagai hidangan halal yang tahan lama. Dalam agama Islam, daging yang dimasak dengan rempah-rempah dan santan diketahui dapat bertahan lebih lama tanpa rusak, sehingga rendang menjadi pilihan yang ideal.

Seiring berjalannya waktu, teknik memasak rendang juga mengalami perubahan. Pada awalnya, rendang dimasak dengan cara dikeringkan atau diasinkan menggunakan garam, sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama. Kemudian, dengan diperkenalkannya rempah-rempah seperti cabai, bawang, kunyit, jahe, serai, dan banyak lagi, rendang mulai memiliki rasa yang lebih kaya dan kompleks.

Pada tahun 2011, UNESCO secara resmi mengakui rendang sebagai Warisan Budaya Takbenda Manusia oleh UNESCO. Pengakuan ini memperkuat keunikan dan pentingnya rendang dalam warisan budaya Indonesia.

Namun, pada tahun 2017, ada kontroversi ketika seorang juri asal Malaysia di ajang MasterChef UK menyatakan bahwa rendang harusnya "rempahnya harus matang, tapi dagingnya tetap empuk" dalam sebuah episode yang menampilkan rendang.

Pernyataan tersebut menimbulkan kehebohan di Indonesia karena rendang memang seharusnya memiliki tekstur daging yang empuk tetapi dengan rempah-rempah yang matang dan bumbu yang kaya. Banyak orang Indonesia yang menganggap pernyataan tersebut sebagai ketidaktahuan atau ketidakadilan dalam menghargai masakan tradisional.

Kontroversi ini memicu reaksi dari masyarakat Indonesia dan dunia maya dengan meluasnya perdebatan tentang asal-usul rendang. Banyak orang Indonesia dan beberapa pakar kuliner mengklaim rendang sebagai makanan khas Indonesia dan menunjukkan bahwa rendang telah ada dalam budaya kuliner Indonesia sejak lama.

Namun, penting untuk dicatat bahwa klaim tersebut hanya sebatas perdebatan dan kebanggaan nasional dalam hal kuliner. Rendang merupakan hidangan yang populer di Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Ini menunjukkan kekayaan warisan kuliner di kawasan tersebut yang saling terkait dan berbagi pengaruh.

Akhirnya, rendang tetap menjadi salah satu hidangan ikonik Indonesia yang sangat dihargai dan diakui di seluruh dunia, tanpa mengurangi popularitasnya sebagai hidangan khas Malaysia.

Hingga saat ini, rendang tetap menjadi hidangan yang sangat populer di Indonesia dan diakui di dunia internasional sebagai salah satu makanan Indonesia yang paling lezat. Banyak variasi rendang yang ada sekarang, seperti rendang daging sapi, rendang ayam, rendang itik, dan rendang jengkol, tetapi semuanya tetap mempertahankan karakteristik utama rendang yang kaya rempah-rempah, dengan cita rasa gurih, pedas, dan manis yang kuat.

Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang terkenal di dunia. Berikut adalah beberapa keunikan rendang:

  1. Proses Memasak yang Lama: Salah satu keunikan rendang adalah proses memasaknya yang memakan waktu yang cukup lama. Dalam proses tradisional, daging dimasak dengan santan dan rempah-rempah selama berjam-jam hingga kuahnya mengering dan bumbunya meresap sepenuhnya ke dalam daging. Proses memasak yang lama ini membantu menciptakan cita rasa kaya dan lezat yang menjadi ciri khas rendang.
  2. Tekstur yang Kaya: Rendang memiliki tekstur yang kaya dan empuk. Daging yang dimasak dalam rendang biasanya menggunakan potongan daging sapi yang berserat seperti daging sandung lamur atau daging sapi paha. Proses memasak yang lama meresapkan bumbu dan membuat daging menjadi lembut serta mudah hancur dalam mulut.
  3. Rasa yang Kaya dan Kompleks: Rendang terkenal karena rasa yang kaya dan kompleks. Rempah-rempah seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, serai, lengkuas, jahe, kunyit, dan daun jeruk biasanya digunakan dalam bumbu rendang. Penggunaan rempah-rempah ini memberikan rendang kombinasi rasa pedas, manis, gurih, dan rempah yang harmonis.
  4. Daya Tahan yang Lama: Rendang memiliki daya tahan yang lama, bahkan bisa bertahan hingga beberapa minggu jika disimpan dengan benar. Hal ini dikarenakan proses memasak yang lama dan penggunaan bumbu-bumbu yang kaya akan rempah. Daya tahan yang lama ini membuat rendang menjadi hidangan yang populer sebagai lauk pauk di acara-acara besar atau sebagai makanan yang diolah untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama.
  5. Pengakuan UNESCO: Keunikan rendang diakui secara resmi oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Manusia pada tahun 2011. Pengakuan ini menunjukkan pentingnya rendang sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia dan pengaruhnya yang luas di dunia kuliner internasional.

Itulah beberapa keunikan rendang, mulai dari proses memasak yang lama, tekstur yang kaya, rasa yang kompleks, daya tahan yang lama, hingga pengakuan sebagai warisan budaya oleh UNESCO. Rendang adalah hidangan yang istimewa dan kaya akan cita rasa, sehingga menjadi salah satu hidangan yang paling dicari dan dinikmati oleh banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun