Makanan rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang terkenal di seluruh dunia. Sejarah panjang rendang melibatkan akar budaya, pengaruh agama, dan perubahan dalam teknik masak selama berabad-abad.
Rendang memiliki asal-usulnya dari suku Minangkabau, yang merupakan suku asli di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Sejak zaman dahulu, rendang telah menjadi bagian integral dari budaya Minangkabau. Hidangan ini awalnya dimasak sebagai makanan istimewa yang disajikan dalam upacara adat, pernikahan, dan acara-acara penting lainnya.
Pengaruh agama juga memainkan peran penting dalam sejarah rendang. Islam adalah agama mayoritas di kalangan suku Minangkabau, dan rendang menjadi populer karena dapat disajikan sebagai hidangan halal yang tahan lama. Dalam agama Islam, daging yang dimasak dengan rempah-rempah dan santan diketahui dapat bertahan lebih lama tanpa rusak, sehingga rendang menjadi pilihan yang ideal.
Seiring berjalannya waktu, teknik memasak rendang juga mengalami perubahan. Pada awalnya, rendang dimasak dengan cara dikeringkan atau diasinkan menggunakan garam, sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama. Kemudian, dengan diperkenalkannya rempah-rempah seperti cabai, bawang, kunyit, jahe, serai, dan banyak lagi, rendang mulai memiliki rasa yang lebih kaya dan kompleks.
Pada tahun 2011, UNESCO secara resmi mengakui rendang sebagai Warisan Budaya Takbenda Manusia oleh UNESCO. Pengakuan ini memperkuat keunikan dan pentingnya rendang dalam warisan budaya Indonesia.
Namun, pada tahun 2017, ada kontroversi ketika seorang juri asal Malaysia di ajang MasterChef UK menyatakan bahwa rendang harusnya "rempahnya harus matang, tapi dagingnya tetap empuk" dalam sebuah episode yang menampilkan rendang.
Pernyataan tersebut menimbulkan kehebohan di Indonesia karena rendang memang seharusnya memiliki tekstur daging yang empuk tetapi dengan rempah-rempah yang matang dan bumbu yang kaya. Banyak orang Indonesia yang menganggap pernyataan tersebut sebagai ketidaktahuan atau ketidakadilan dalam menghargai masakan tradisional.
Kontroversi ini memicu reaksi dari masyarakat Indonesia dan dunia maya dengan meluasnya perdebatan tentang asal-usul rendang. Banyak orang Indonesia dan beberapa pakar kuliner mengklaim rendang sebagai makanan khas Indonesia dan menunjukkan bahwa rendang telah ada dalam budaya kuliner Indonesia sejak lama.
Namun, penting untuk dicatat bahwa klaim tersebut hanya sebatas perdebatan dan kebanggaan nasional dalam hal kuliner. Rendang merupakan hidangan yang populer di Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Ini menunjukkan kekayaan warisan kuliner di kawasan tersebut yang saling terkait dan berbagi pengaruh.
Akhirnya, rendang tetap menjadi salah satu hidangan ikonik Indonesia yang sangat dihargai dan diakui di seluruh dunia, tanpa mengurangi popularitasnya sebagai hidangan khas Malaysia.