tradisi. salah satu tradisi yang sampai kini masih dilakukan adalah berburu takjil menjelang berbuka puasa.
Momen berbuka puasa memang selalu dinantikan bagi setiap orang karna mereka sudah menahan lapar dan haus. Di bulan puasa  selalu identik dengan berbagai ÂTakjil adalah makanan atau minuman kecil yang dikonsumsi oleh umat muslim saat berbuka puasa pada bulan Ramadhan. Takjil biasanya disajikan untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga setelah berpuasa seharian.
Secara umum, takjil bisa merujuk pada berbagai jenis makanan atau minuman, mulai dari buah-buahan, minuman segar seperti es buah, es cendol, es campur, kolak, bubur kacang hijau, bubur sumsum, hingga jajanan pasar seperti klepon, dadar gulung, onde-onde, dan sebagainya. Ada pula takjil yang terbuat dari bahan-bahan modern seperti milkshake, smoothie, pudding, atau yoghurt.
Di beberapa daerah, takjil juga memiliki makna yang lebih luas, yakni segala jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi pada saat berbuka puasa, termasuk makanan berat seperti nasi goreng, mie goreng, sate, atau ketoprak.Â
Namun, yang menjadi inti dari takjil adalah makanan atau minuman yang dapat memuaskan rasa lapar dan dahaga pada saat berbuka puasa, sekaligus memberikan kelezatan bagi yang memakannya. Takjil juga menjadi salah satu keunikan dan keistimewaan dari bulan Ramadhan di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya.
Takjil juga memiliki nilai sosial yang kuat di Indonesia, di mana masyarakat sering kali membagikan takjil dengan tetangga atau orang yang membutuhkan sebagai tanda solidaritas dan kebersamaan selama bulan Ramadan.
Berburu takjil adalah kegiatan mencari makanan atau minuman kecil untuk berbuka puasa pada bulan Ramadan. Berburu takjil biasanya dilakukan oleh orang-orang Muslim di Indonesia menjelang waktu berbuka puasa.Â
Ada banyak jenis takjil yang dapat diburu, mulai dari kurma, kolak, es buah, hingga aneka jajanan pasar seperti onde-onde, pisang goreng, dan sebagainya. Berburu takjil ini biasa dilakukan di sepanjang jalan.Â
Banyak orang yang mencari peruntungan dengan menggelar lapak jualan takjil di hampir sepanjang jalan. Tak terkecuali di berbagai jalanan yang ada di Kota Yogyakarta. Para pemburu takjil biasanya bakal meramaikan suasana jalan jelang berbuka. Hitung-hitung sambil ngabuburit sama teman nih.
Bagi sebagian orang, berburu takjil menjadi sebuah tradisi dan kegiatan yang menyenangkan selama bulan Ramadan. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan untuk mencoba berbagai jenis makanan dan minuman yang mungkin tidak sering dikonsumsi sehari-hari. Seperti makanan tradisional dari daerah lain.Â
Banyak orang merasa senang dan bersemangat untuk berburu takjil karena selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi setelah berpuasa, juga menjadi momen untuk bersosialisasi dengan keluarga atau teman-teman. Mereka akan berkeliling ke berbagai tempat, seperti pasar atau warung makan, untuk mencari takjil favorit mereka. Beberapa orang juga merasakan kepuasan tersendiri ketika berhasil menemukan takjil yang mereka cari atau mencoba takjil baru yang lezat.
Di jogja sendiri ada banyak tempat menarik untuk berburu takjil. Salah satunya yaitu 'jalur gaza'. Ini bukan jalur gaza yang berada di Palestina yaa, ini merupakan istilah singkatan dari Jajanan Lauk Sayur Gubuk Ashar Zerba Ada.Â
Jalur Gaza ada karena keinginan masyarakat untuk berjualan sore selama Ramadan. Terlebih saat itu, di wilayah Nitikan mulai banyak kampus dan mahasiswa. Maka dari itulah panitia membentuk kepanitiaan dan tercetuslah 'Pasar Sore Jalur Gaza' ini
Lokasi Jalur Gaza sendiri berada di Jl. Sorogenen, Nitikan, Jogja. Jalur akan dipenuhi para pedagang yang menggelar lapaknya ketika ramadhan. Mereka tidak mau melewatkan kesempatan untuk meraup keuntungan di bulan Ramadhan ini. Karena begitu banyaknya orang yang berburu takjil . Mulai dari yang muda sampai tua .
Kami mewawancarai seorang pedagang bernama dewi yang berjualan dijalur gaza ini
"Di sini mungkin terdapat ratusan pedagang setiap bulan puasa mas, jadi kalau mau cari menu takjil apa aja pasti ada disini. Makanya kalau udah bulan ramadhan pasti macet terus"
"Saya biasanya juga dagangan ditempat lain, tetapi di bulan ramadhan ini keuntungan bisa mencapai 5 sampai 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan hari hari biasanya. Makanya kesempatan seperti ini tidak boleh di lewatkan," ujar dewi.
Kami juga bertemu dengan salah satu mehasiswi bernama Puspa yang sedang mencari takjil disepanjang jalur gaza ini.
"Dengan adanya jalur ini memudahkan saya buat nyari takjil dan karena pilihannya juga banyak kadang suka bingung sendiri mau beli apa," ucap Puspa sambil tertawa.
"di sini kalian juga bisa nemuin beranega ragam makanan tradisional. Bahkan yang dari daerah kalian sekalipun juga ada disini." Ujar Puspa
Karena para pedagang yang berderet membuka lapaknya di panjang jalan sorogenen nitikan ini membuat kemacetan yang lumayan panjang. Kalau anda mau buru buru melewati jalan  ini , mending mencari opsi jalan lain. Karena kalau sudah sore disini pasti macet parah akibat berbenturan dengan jam pulangnya mahasiswa dan para pekerja kantoran atau lainnya.Â
Karena jogja yang ramai dengan mahasiswa dan Banyaknya jumlah pedangang disini bahkan diperkirakan memenuhi jalan sampai 1,5 kilometer. Tidak heran jalur gaza begitu ramai di bulan Ramadhan. Berbagai aneka jenis takjil ada di sepanjang jalan ini
Untuk kalian yang mau berburu takjil di jogja, jangan sampai lupa ke 'jalur gaza' ini. Ada aneka jenis jajanan yang harganya terjangkau dan wajib kalian coba. Berburu takjil disini sambil ngabuburit juga nggak kalah asik bikin puasa kalian jadi makin seru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H