Mohon tunggu...
FithAndriyani
FithAndriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Read and Write

Write your own history

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serendipity

15 April 2018   12:10 Diperbarui: 15 April 2018   12:37 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tadi teman saya yang minta kecap, Pak. Ngapunten, wau rencang kulo teriak-teriak" (Jawa: Mohon maaf, tadi teman saya teriak-teriak) istri pak Giman mengisi botol plastik yang dibawa Jackson.

"Owalah, mboten nopo-nopo, Mas"

Sebuah lengan tertutup seragam panjang mengulurkan botol plastik juga. "Maaf, bu. Saya juga mau ngisi kecap"

"Niki, le," (Jawa: Ini, nak) ibu itu menyerahkan kecap meja 25 kepada Jackson. 

"Sini, mbak"

Jackson sigap mengambil alih botol kosong dari tangan perempuan berkerudung putih itu. Dia menukarkan botol di tangannya yang sudah penuh.

"Oh? Makasih" ucap gadis itu sopan.

"Jangankan kecap, tukar ID Line juga boleh" goda Jackson. Gadis itu pergi tanpa menoleh ataupun merespon gombalan Playboy Universal.

"Jangan mau, mbak, dia belum mandi. Gilang001, add punya saya, mbak!"

"Bikes kamu, Lang" Jackson pura-pura ingin melemparkan botol kecapnya ke arah Gilang. Soni segera merebut botol itu, dia tidak bisa makan bakso tanpa kecap manis.

Jackson memutar kedua bola matanya, "Punya temen gak ada yang becus" ujarnya penuh penyesalan yang disambut tawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun