Â
 Sebenarnya pertemuan ini hanyalah sebatas angan-anganku saja. Waktu itu aku berkenalan dengan seorang teman melalui media sosial, namanya Kallila anak gadis yang baik hati, ia selalu meresponku dengan cepat ketika aku bertanya tentang suatu hal tentang dirinya dan Shanghai. Manisnya ia memberikanku nama Zhou Theng Fei yang artinya "ambisi untuk meraih keinginan".
  Dalam obrolan chat dia menyambutku dengan hangat dan mengajakku melihat keindahan Shanghai, dia juga mengirimiku foto perumahan Shanghai yang begitu indah, dia menuliskan "selamat datang di Shanghai, jika kamu kesini suatu saat, aku akan menunjukkan keindahan Shanghai, semoga kita bisa bertemu". Namun beberapa tahun kemudian muncul virus yang mematikan, "aku sekarang berada di Wuhan, sedang dikarantina, keadaan disini sangat mencengkam, bahkan buruk...," pesan terakhir dari Kallila. Aku sangat sedih, balasan pesan darinya tak terbalas, bahkan sudah 5 tahun.
  Malam ini aku teringat kepadanya, ingin sekali bertemu dengannya. Maka dari itu aku menuliskan kisah ini yang seakan-akan bertemu dengannya. Baiklah aku akan berimajinasi, aku akan menjadi Zhou teman Kallila.Â
  Zhou Theng Fei, seorang anak laki-laki berusia 21 tahun, mengunjungi Shanghai, China, untuk pertama kalinya. Zou Theng Fei merasa berdebar-debar ketika pesawatnya mendarat di Bandar Udara Internasional Hongqiao Shanghai. Ini adalah pertama kalinya dia berkunjung ke China, dan dia sangat bersemangat untuk bertemu dengan teman online nya, Kalila. Mereka bertemu secara online beberapa bulan yang lalu dan memenjak itu menjadi teman dekat. Setelah keluar dari pesawat, Zou dengan cepat mencari tanda-tanda yang menunjukkan tempat dimana Kalila menunggunya.Â
  Di antara kerumunan orang yang sibuk, dia akhirnya melihat seorang gadis dengan senyum cerah mengibaskan tangan ke arahnya.
 "Zhou! Selamat datang di Shanghai!" sapa Kalila dengan antusias.Â
Zhou tersenyum lebar, "Terima kasih, Kalila! Aku sangat senang bisa bertemu denganmu." Mereka berjabat tangan sebentar sebelum Kalila mengajak Zhou ke tempat parkir dimana mobilnya sudah menunggu.Â
"Pak supir..., ayo kita pulang...., pasti Zhou kecapek an..!"Â
Jarak antara Bandar Udara Internasional Hongqiao Shanghai dengan rumah Kallila sekitar 18 kilometer. Perjalanan ke rumah Kalila penuh dengan obrolan gembira. Zhou terpesona melihat pemandangan Shanghai yang megah, dengan gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi di sekitar mereka.Â