Mohon tunggu...
Fiter YopiValendra
Fiter YopiValendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fiter Yopi Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang

Mahasiswa universitas Kanjuruhan Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketua Persatuan Bantengan Satria Tunas Muda Beri Tanggapan Terhadap Kontroversi Bantengan Mberot

4 Maret 2024   19:08 Diperbarui: 15 Maret 2024   21:31 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto wawancara bersama Bapak Suli

Kesenian bantengan, yang merupakan bagian integral dari budaya tradisional Jawa Timur, mengalami transformasi signifikan dalam iringan musiknya. Sebelumnya, kesenian bantengan dikenal dengan iringan musik gamelan yang khas, namun kini musik DJ telah menggantikan posisi tersebut. Meskipun masih terdapat sedikit sentuhan suara gamelan dalam musik DJ tersebut, perubahan ini telah menimbulkan kontroversi. Bapak Suli, seorang tokoh budaya lokal, menilai bahwa penggunaan musik DJ tersebut melanggar aturan tradisional dan menghilangkan kesakralannya.

Bapak Suli sendiri adalah ketua kesenian pencak silat dan bentengan "Satria Tunas Muda", yang berdiri pada tahun 2012, aktif hingga sekarang. 

"Sebenarnya hal tersebut sudah keluar dari pakem yang ada, dan kesakralan nya. Malah tidak terlihat serem lagi, " kata Bapak Suli, Minggu (3/3/2024). 

Komentar tersebut sejalan dengan Andre, anak dari Bapak Suli juga sebagai pemain kesenian pencak silat dan bantengan. 

"Saya setuju dengan komentar tesebut, walaupun saya anak muda, tetapi jika pakemnya sudah dirubah, ya tidak terlihat serem lagi," tuturnya. 

Menurut pendapat Bapak Suli , Bantengan dengan kreasi baru atau disebut dengan istilah "mberot", yang diiringi musik Dj hanya sebagai hiburan kalangan muda dan bagi yang menyukainya, " 

"Menurut saya itu cuma sebagai hiburan anak-anak muda dan yang suka saja, kalau saya sendiri sebenarnya tidak suka dan tidak setuju, " menurut beliau. 

Berdasarkan survei yang telah dilakukan melalui media google from, 60,5% berkomentar tidak setuju jika musik yang mengiringi tarian bantengan diganti dengan musik Dj, salah Satunya Zakiya. 

"Saya lebih suka jika bantengan diiringi musik gamelan ketimbang musik Dj, menurut saya esensinya terasa. Musik Dj kan budaya dari barat, jika dibandingkan dengan bantengan terkesan norak, " Komentar dalam google from. 

Grup seni tradisional pencak silat dan bantengan "Satria Tunas Muda," yang didirikan oleh Bapak Suli, tetap mempertahankan pakem lama dan mengandalkan iringan musik gamelan dalam setiap pertunjukannya. Dalam acara terbarunya, grup seni tersebut mengawali pertunjukan dengan aksi pencak silat yang menegangkan, diselingi dengan penampilan energik barong sai, dan diakhiri dengan pertunjukan bantengan yang memukau.

 Pertunjukan pencak silat menyuguhkan aksi saling berkelahi dengan senjata tajam atau bahkan senjata dari api seperti obor, sebagai bagian dari upaya mereka untuk melestarikan dan menjaga tradisi seni bantengan. Menurut Bapak Suli, keberadaan grup seni ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai wujud nyata dari semangat untuk mempertahankan warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai tradisional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun