Mohon tunggu...
Fit bolo
Fit bolo Mohon Tunggu... Lainnya - Guru SDIT swasta

Tulisan bolobolo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tazkiyatun Nafs

5 Januari 2024   08:16 Diperbarui: 5 Januari 2024   08:22 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Materi Pertama
Refreshing & Upgrading

Judul : Tazkiyatun Nafs
Oleh : Ustadz Ali Mutakin, S.Pd.I

Kemajemukan materi yang kita rasakan akhir-akhir ini ternyata tidak menjamin kebahagiaan hidup. Ibarat kata orang "senang melihat orang susah, dan susah melihat orang senang"
Kehampaan jiwa menjadi fenomena yang menjamur dimana-mana. Orientasi dunia yang diprioritaskan membuat raga seolah robot demi mendapatkan harta. Sementara jiwa dibiarkan mati dan tak mendapatkan porsi bagi waktu-waktu mereka.
Lantas permasalahan tersebut jika dibiarkan bisa menjadi Boomerang kehidupan.

Jika menginginkan surganya Allah untuk segera membersihkan penyakit dari hal tersebut melalui sesuatu yang diibaratkan pisau bermata dua, ia bisa menjadi organ tubuh yang paling taat, atau menjadi yang paling bermaksiat, mendorong pemiliknya untuk mengorbankan jiwa dan raga, atau membujuknya menjadi pecundang, memotivasi kekerasan tanpa belas atau pengabdian tanpa batas.
Ialah yang menentukan hitam putihnya akhlak seseorang.
Dan itu yang disebut dengan namanya "HATI"
Segera untuk mensucikan jiwa kita dari segala penyakit hati, dari segala kotor diri serta penyikapan yang keliru. Saat jiwa kita suci, bersih dan mampu menjaga sikap dari sumber sumber penyakit hati dan jiwa, maka peluang untuk selalu berada dalam ketenangan hati semakin besar. Sungguh hanya dengan ketenangan diri, segala permasalahan yang kita miliki bisa kita hadapi dengan sebaik baiknya. Jika anda merasakan diri penuh harta dan bergelimangan nikmat dunia, namun hati masih resah dan hidup penuh gelisah? berarti ada yang salah dengan jiwa anda.
Segera untuk membersihkan diri yang disebut dengan "Tazkiyatun Nafs" atau "Membersihkan diri" dari perbuatan tercela ke perbuatan terpuji dengan melalui 3 proses, yaitu
1. mengosongkan diri dari kotoran dan juga dosa-dosa hati (takhal),
2. Kemudian dihiasi dengan sifat-sifat baik melalui proses (tahal)
3. Memerlukan kesabaran dan usaha yang gigih pada akhirnya jika kedua proses tersebut berhasil serta istiqomah, insyaAllah akan mencapai penampakan diri Tuhan (tajal).

Semoga kita semua dijauhkan dari penyakit hati
Amiin Allahumma Amiin.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun