Gangguan mental yang terjadi di usia remaja bisa berdampak pada kondisi pikiran dan perasaan. Di samping itu, gangguan mental pun berpengaruh pada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang akan terganggu dan akan mengganggu interaksi sosial.Â
Berbagai upaya hadir untuk mengatasi gangguan mental, seperti pemberian obat-obatan dan pelaksanaan kegiatan yang berbasis keagamaan. Agama menjadi salah satu indikator dalam menentukan tingkatan daya tahan individu terhadap kesehatan mental yang dimilikinya.Â
Dikutip dari Hamid, A (2017) bahwa agama memiliki fungsi penting sebagai media dalam membina moral sebab nilai moral yang berasal dari agama mempunyai sifat yang universal dan tetap.Â
Manusia umumnya akan menggunakan pertimbangan yang didasarkan dari agama untuk menghadapi suatu permasalahan yang membuat dilema.Â
Agama mempunyai peran sebagai pemegang prinsip di mana pun dan kapan pun manusia berada sehingga agama berperan dalam kesehatan termasuk untuk mengobati mental yang sedang sakit.
Kesehatan mental dapat diatasi dengan melakukan peningkatan terhadap kemampuan berpikir secara positif sehingga kemampuan tersebut perlu ditanamkan sejak usia dini.Â
Hal tersebut didukung oleh beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti bahwa kondisi psikologis menunjukkan pengaruh dengan pemikiran yang bersifat positif salah satunya yaitu religiusitas. Berdasarkan tinjauan psikologis bahwa manusia mempunyai sifat eksploratif dan sifat potensial.Â
Manusia mempunyai keinginan untuk mengembangkan kemampuan dasar untuk potensi diri dan manusia pun mempunyai kemampuan untuk terus melakukan pengembangan dalam penyelenggaraan kehidupannya (Yasipin, Rianti, S. A., & Hidaya, N.: 2020). Keterpaduan antara kedua sifat tersebut memiliki keterkaitan dengan kehidupan beragama yang akan menimbulkan perasaan berupa emosi sebagai sumber perilaku manusia dalam kehidupan. Dengan demikian, keberadaan agama tidak terlepas dari kehidupan dan akan selalu ada di setiap individu.
Agama dapat menjadi sebuah media untuk melakukan peningkatan terhadap kesehatan mental. Agama mempunyai fungsi untuk melakukan penyembuhan jiwa melalui ajaran-ajaran yang disampaikan dari agama.Â
Berdasarkan ilmu kesehatan, penyembuhan sebuah penyakit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengobatan secara fisik yakni melalui obat-obatan dan pengobatan dalam bentuk psikoterapi yakni mengutamakan penyembuhan pada bagian fisik atau mental emosional (Masrur, M. S., & Salsabila, A.: 2021).Â
Pengobatan dalam bentuk psikoterapi diyakini sebagai solusi agama dalam menghadapi segala bentuk permasalahan psikis manusia. Hal tersebut dikarenakan pada dasarnya manusia memiliki keterkaitan yang cukup erat antara rohani dengan agama.