Mohon tunggu...
Fiskal Purbawan
Fiskal Purbawan Mohon Tunggu... Teknisi - Technical Editor di JIECR

Saya menyukai dunia penulisan ilmiah dan riset.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam Cinta di Antara Sajian Sayur Lodeh & Ayam Ungkep Goreng

13 September 2024   18:38 Diperbarui: 13 September 2024   18:39 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agustus bulan lalu, saya bertandang ke Jakarta untuk beberapa kegiatan syncronous. Seperti biasa, Ketua Gerakan Islam Cinta (GIC) Eddy Aqdhiwijaya atau Abang Eddy sapaan akrab saya, sibuk memastikan saya---melalui chat Whatsapp dan telepon---selamat sampai dengan tujuan, di Jakarta.

Tak hanya itu, setiap kali saya ke Jakarta, bahkan untuk urusan apapun, misal sekadar liburan sekalipun, Abang Eddy dan keluarga selalu membuka pintu rumahnya---yang sederhana, minimalis dan sesak dengan buku-buku tebal---untuk saya bisa menginap selama di Jakarta.

Sebagai anak satu-satunya di keluarga, istilah Abang Eddy "the first and the last son" tentu merasa sikap Abang Eddy yang seperti itu membuat saya seperti punya Abang, bahkan rasanya punya saudara dan keluarga di Jakarta.

Pengalaman saya berhari-hari di rumah Abang Eddy membuat saya belajar banyak hal. Bahkan saya banyak belajar juga dari si kecil Widady Aqdhiwijaya, yang lucu dan menggemaskan. Dari Widady sejatinya saya belajar tentang keotentikan, kejujuran dan keapadaan. Dunia anak yang menyenangkan karena dipenuhi permainan dan pemaafan.

Saya menyaksikan sendiri, ketika Widady bermain sama anak-anak lain dekat rumahnya, mereka ada berantemnya, ada marahannya tapi tak menunggu lama mereka lantas baikan lagi, saling memaafkan tanpa menyisakan prasangka dan dendam, sementara bagi orang dewasa, apa bisa seperti itu? Tanpa kita sadari, pergaulan orang dewasa selalu dipenuhi prasangka dan dendam yang tak ada ujungnya.

Dari keseharian Abang Eddy saya juga belajar bagaimana memberikan pelayanan terbaik. Yah, selama saya menginap di rumah Abang Eddy, saya mendapat excellence hospitality, bahkan tak jarang Abang Eddy yang membuatkan langsung menu makanannya. Abang Eddy pernah sampaikan ke saya, memberikan pelayanan terbaik adalah bagian dari Islam Cinta.

Diantara menu makanan yang dibuatkan Abang Eddy, pilihan favorit saya adalah sayur lodeh dan ayam ungkep goreng. Kenapa demikian, bukan hanya soal makanannya yang lezat, karena pada momen saya makan kedua menu tersebut abang Eddy sempat menyampaikan hal yang deep, dan sangat berkesan buat saya, dan hal ini yang semakin memacu semangat saya untuk terlibat aktif di GIC.

Sambil makan Abang Eddy bilang, Mas Fiskal saya undang mas Fiskal jadi bagian dari Gerakan Islam Cinta (GIC) bukan karena GIC punya gagasan, terobosan keren, jaringan kuat, pendukung yang banyak, peluang yang luas. Tapi karena banyaknya tantangan.

Tantangan yang dimiliki masyarakat kita dalam hal keberagamaan ini kompleks, besar dan banyak sekali, oleh karena itu GIC---sebagai bagian dari kehidupan masyarakat---butuh orang-orang seperti Mas Fiskal, yang siap, cepat, tanggap dan mau terus belajar dan mau meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikiran tanpa keluhan, tanpa mengenal untung rugi. Keep spirit Mas, in tanshurullaha yan shurukum. Kata Abang Eddy.

Saya penasaran dengan ayat yang disampaikan oleh Abang Eddy tersebut dan kemudian melacaknya dalam pencairan google saya dapati di https://quran.nu.or.id ternyata ada di QS. Muhammad, ayat 7. Allah berfirman yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."

Dalam https://quran.nu.or.id terdapat Tafsir Wajiz nya yang menjelaskan bahwa bagi orang-orang yang beriman, yang yakin dan percaya kepada Allah dan rasul-Nya dan mengamalkan tuntunan-Nya! Jika kamu menolong agama Allah dengan berjihad (bersungguh-sungguh) memperjuangkan di jalan Allah, niscaya Dia akan menolongmu menghadapi berbagai kesulitan dan meneguhkan kedudukanmu. Itulah janji Allah untuk mendorong mereka orang yang beriman agar tidak segan dalam bersungguh-sungguh di jalan Allah.

Sementara saya cek htpps://quran.nu.or.id jemari saya diberikan petunjuk oleh-Nya dan langsung mengarah ke Instagram @islamcintaid.co dan saya dikuatkan keyakinannya dengan ungkapan cinta Jalaluddin Rumi "Yakinlah, di Jalan-Cinta itu: Tuhan akan selalu bersama-Mu."

Demikian, sepenggal cerita dari pengalaman saya dibulan kemerdekaan kemarin, banyak pembelajaran yang mengharu biru yang pada akhirnya merefleksikan diri saya sebagai manusia merdeka, yang tidak hanya berpikir bagaimana saya, tapi bagaimana saya untuk orang lain. Khoirunnaas anfa'uhum linnaas. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat, bahkan kata Abang Eddy bukan hanya untuk manusia saja, tapi kita juga akan terus belajar dan berupaya memberikan manfaat untuk lingkungan dan semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun