Kira - kira begitu Ayah menceritakan bukunya, dia orang Bandung, tapi cara bicaranya kawan, aku sempat menduga dia batak, tapi entahlah aku belum begitu mengenal seluk beluk Ayah. nanti kuceritakan ya.
Nah kemudian, beberapa dari kami menjadi penanya untuknya, berikut sekadarnya obrolan kami:
Penanya 1 : Ayah, apa pemeran Dilan ini adalah Ayah? dan kenapa nama sekolah tidak disebutkan, yah?
Ayah     : Ha ha ha, tidaklah penting aku atau bukan, yang ingin aku kasih tau adalah begini, itulah potret seorang Dilan, kalau ada yang bisa dicontoh perbuatan baiknya, silakan. begitu bukan? dan mengenai SMA yang tidak aku sebutkan  adalah selain nanti jadi terkenal SMA nya, hahahaha. sebenarnya aku ingin kalian berimajinasi bahwa seolah - olah itu terjadi di sekolah kalian. ingat, imajinasi adalah luar biasa.
Penanya 2 : Yah, Beni mantan Milea kan di ceritakan di awal, setelah putus kok ngga diceritain lagi? yang mau saya tanyakan, setelah mereka putus, Beni masih gangguin Milea nggak yah? telpon atau maksa minta balikan deh gitu yah?"
Ayah     : Begini, coba aku tanya pada kau. kalau mantan kamu nyebelin, trus kamu nulis buku? kamu mau ngga nyeritain dia di buku kamu? enggak kan? kamu maunya nulis yang seneng aja tentang seseorang? paham maksudku? begini anak muda, yang lalu ya sudah, yang penting perasaan kamu saat ini punya siapa, dan kalau kamu jadi mantan, jangan jadi mantan yang nyebelin. oke kalian dapat maksudku?
Kira - kira hanya itu yang bisa aku ingat tentang pertemuanku dengan Ayah, kalau ada lagi yang aku ingat. aku tulis lagi ya, hehe. Ayah juga nyanyi kira - kira 3 lagu bareng The Panas Dalam. Pokoknya, Ayah itu keren!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H