Mohon tunggu...
Fiska Aprilia
Fiska Aprilia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengantar Filsafat Islam Illuminationist Suhrawardi

27 Juli 2018   00:24 Diperbarui: 27 Juli 2018   00:34 1282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(Haidar, 2005 :147)

Kesadaran diri

Kesadaran diri ini yang dalam filsafat illuminasi disebut isfahbad al-nast, manusia akan dapat mengenal dirinya dan bertemu dengan essensi semesta. Berdasarkan pemahaman tersebut, di mana pengetahuan tidak dihasilkan lewat hubungan subjek-objek tetapi oleh kesadaran diri dan perasaan yang dialami secara langsung, maka ia menjadi bebas dari dualisme logis, benar dan salah.

Selain itu, ia juga bebas dari pembedaan antara pengetahuan berdasarkan 'konsepsi' dengan pengetahuan berdasarkan 'kepercayaan', atau antara 'makna' dan 'nilai kebenaran' dalam kajian logika modern. Pengetahuan yang didasarkan atas objek swaobjektivitas yang bersifat immanen ini kemudian dikenal dengan 'ilmu hudluri' (pengetahuan yang dihadirkan) karena objeknya justru hadir dalam kesadaran diri subjek yang mengetahui.

Suhrawardi beranggapan cahaya dari Tuhan sebagai Nur al- Anwar atau sama sebagai cahaya sentral -pusat dari segala cahaya. Cahaya adalah sesuatu yang paling terang sehingga tak perlu penerangan di luar dirinya. Cahaya dan kegelapan tidak mengandung arti yang berbeda, seseorang yang lebih dekat dengan cahaya maka akan lebih menjauhi kegelapan. Konsep gelap dan terang merupakan runtutan intensitas pancaran cahaya. Sehingga apabila ingin dekat dengan cahaya ilahi, itu semata-mata atas kesadaran terhadap dirinya. Bukan bersumber dari luar diri.

Menurut Suhrawardi Nur-Anwar adalah sumber segala gerak. Namun bukan gerak yang berpindah. Tetapi gerakan itulah menjadi pusat sentral sebagai segala wujud yang ada atau al-hawadist. Penggerak sebagai gerakan cahaya adalah cinta (isyq) sebagai modal dari kedinamisan pergerakan. Pancaran cahaya tersebut merentang holistic dengan jarak yang lebih jauh. Terdapat tingkatan-tingkatan dari kualitas terang. Semakin terang semakin dekat dengan pusat substansi induknya, begitu juga sebaliknya apabila semakin redup semakin menjauh dari pusat substansi induknya.

Dapat dikatakan bahwa filsafat iluminasi Suhrawardi pada dasarnya merupakan konsep pelimpahan atau emanasi yang telah ada. Dengan ajaran teosofisnya, Suhrawardi mampu membangun suatu cabang aliran pemikiran baru dalam tradisi pemikiran Islam. Sehingga wajar jika ia digelar sebagai pendiri filsafat iluminasi. (Haidar 2015 : 84)

Perenungan yang dilakukan, dengan mematuhi atau menjalani ajaran-ajaran Tuhan yang diperintahkan, sebagai cara untuk menarik cahaya pada dirinya. Senantiasa menjaga kesucian hati adalah bentuk penarikan cahaya di dalam akal dan hati. Bahkan apabila seseorang telah pada puncak kesadaran atas penanaman sifat-sifat Tuhan yang ingin ditariknya, maka, ia menjelma sebagai sifat Tuhan itu sendiri. Sementara itu, tak semua nalar dapat dijelaskan dalam bahasa.

Segala sesuatu yang terlihat sebagai eksistensi bukan keseluruhan wujud dari realitas. Apa yang terlihat hanyalah sebuah bayangan dari essensi. Kebenaran, keyakinan, keadilan, misalnya, tidak dapat diukur dan digambarkan oleh objek. Termasuk rasa cinta sebagai pencapaian kesadaran nurani tertinggi. Apabila sesuatu benda-benda (nomina) yang dapat dilihat sebagai sebuah pengetahuan, maka sulit mengembangkan pengetahuan baru. Perlu pengalaman dari essensi diri sendiri atas penilaian terhadap sesuatu.

Dalam prosesnya, pengalaman mampu memberi pembelajaran untuk mendekatkan diri terhadap essensi atas diri sendiri, bukan sekadar konsep-konsep yang konkret. Pencarian kebenaran timbul melalui diri sendiri. Menjaga kesucian hati dari hal-hal yang mampu menghambat diri menuju cahaya ilahi semata-mata dilakukan mencapai hikmahnya.

Daftar Pustaka :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun