FISIP UAJY kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Salah satu mahasiswanya, Yohanes Maharso Joharsoyo (Mahar) berhasil menyabet Juara 3 dalam Lomba bertema 'Ramadhan Produktif di Tengah COVID-19' yang diikuti lebih dari 3.000 peserta di seluruh Indonesia. Mahar mengikuti kategori lomba VLOG.Â
Lomba ini diadakan oleh Staf Khusus Presiden yang bergerak di bidang Komunitas Pesantren dan Mahasiswa. Selain lomba VLOG terdapat juga lomba lain seperti, esai mahasiswa, esai santri, serta pidato/kultum yang diikuti lebih dari 3000 pesertaÂ
Judul video Mahar adalah Berkah Ramadhan Kagem Kula yang bisa disaksikan di YouTube. Walaupun dialognya memakai Bahasa Jawa, ada teks dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang memungkinkan bisa dipahami masyarakat yang lebih luas.
Menurut penuturan Mahar, dirinya memiliki ketertarikan terhadap isu-isu keagamaan dan aktif dalam kegiatan dialog lintas iman. Oleh karena itu dengan mengikuti lomba ini, ia ingin membagikan pengalaman hidupnya dalam bidang keagamaan tersebut.Â
"Saya ingin berbagi pengalaman dalam menjalin dialog lintas iman juga menyebarkan pesan damai dan rasa syukur telah hidup di Indonesia yang rukun dan beragam" tutur Mahar.Â
Sebagai satu-satunya peserta non muslim, Mahar berharap pesan-pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat dengan mengikuti lomba VLOG ini.
VLOG tersebut memuat tentang pengalaman pribadinya ketika menduduki bangku SMP. Saat itu ia tinggal dan hidup bersama kakeknya yang seorang muslim, khususnya di bulan Ramadhan. Kesalehan sang kakek membuat Mahar memiliki keinginan untuk ikut menjalankan ibadah puasa, tentunya dengan meminta izin kakeknya terlebih dahulu.
Dalam proses berpuasa, Â Mahar mengaku banyak hal yang diajarkan oleh kakeknya.
"Kakek memberikan beberapa nilai yang perlu saya pahami" ucap Mahar. Dalam VLOG tersebut, Mahar juga menceritakan kegiatan apa saja yang membuatnya damai dan hidup rukun dengan kakeknya dengan tetap mengamalkan ajaran agama mereka masing-masing.
Awalnya, Mahar merasa putus asa, pesimis, dan tidak ingin melanjutkan pembuatan VLOG. Akan tetapi, mengingat pentingnya pesan perdamaian semangat Mahar kembali berkobar dan bertekad untuk tetap melanjutkan pembuatan VLOG tersebut. Video yang dibuatnya memiliki arti penting mengenai kerukunan dalam keragaman di Indonesia.
"Pesan damai yang saya sampaikan terasa lebih kuat karena berangkat dari pengalaman saya pribadi," tegasnya.
Dengan video tersebut, Mahar berharap semakin banyak orang yang tersentuh dan tergerak untuk turut membangun jembatan dialog lintas iman, dan bukan malah membangun tembok perbatasan antar agama.
Penulis: Reza Takririyah
Editor: Vita Astuti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H