Akupunktur cukup akrab di telinga kita. Lantas bagaimanakah dengan dry needling? Apakah perbedaan antara kedua metode pengobatan ini?Â
Artikel ini mengandung bahasa medis. Penulis mencoba membuat bahasa yang lebih sederhana. Bila pembaca yang Budiman kurang memahami, Anda dapat menuliskan pesan di komentar. Terima kasih.
Masyarakat Indonesia cukup familiar dengan salah satu metode terapi alternatif dalam kesehatan yaitu akupunktur. Akupunktur merupakan teknik pengobatan alternatif yang berasal dari Negara Cina/ Tiongkok. Pengobatan ini dilakukan dengan teknik menusukan jarum-jarum kecil di atas kulit pada bagian tubuh tertentu. Teknik ini dilakukan berdasarkan peta jalur titik meridian tubuh. Jumlah jarum yang ditusukkan biasanya dalam jumlah banyak. Panjang jarum yang digunakan sekitar 1 cm hingga 5 cm. Semakin tebal bagian tubuh, maka jarum yang dimasukan lebih panjang.Â
Artikel penelitian Zhuang, dkk (2013) mengenai  sejarah penelitian akupunktur membahas bahwa akupunktur dipraktikkan di Tiongkok selama lebih dari 3000 tahun dan menyebar hingga ke Eropa dan Amerika dari abad keenam belas hingga kesembilan belas. Pada abad kedelapan belas dimulai penelitian mengenai akupuntur oleh ilmuwan untuk mengevaluasi efektivitas dan mekanisme fisiologis dan biologis pada akupunktur. Pada masa itu ilmuwan berfokus pada kemungkinan adanya karakteristik titik akupunktur dan meridian. Sementara, dokter berusaha menerapkannya dalam praktik klinis. Berbagai penelitian bagaimana mekanisme efektivitas akupunktur pada berbagai sistem tubuh dan imunitas menjadikan keberlangsungan penelitian terus dilakukan hingga saat ini.Â
Sejauh ini telah banyak berkembang bukti klinis yang mendukung penerapan akupunktur sebagai metode pengobatan dalam dunia medis kedokteran. Penelitian Zhuang, dkk (2013) menerangkan bahwa akupunktur sebagai metode pengobatan noninvasif  yang dapat memodulasi aktivitas neural pada area kortikal dan subkortikal seperti somatosensori, brainstem, limbik, dan serebelum pada bagian otak. Perkembangan akupunktur dalam dunia medis yang semula dianggap sebagai pengobatan timur dan bersifat alternatif, saat ini ilmu akupunktur berkembang ke medis kedokteran modern. Lantas metode akupunktur dengan efektivitasnya yang teruji dalam berbagai kondisi penyakit memicu pembentukan cabang ilmu kedokteran akupunktur yang disebut akupunktur medik.Â
Pengobatan akupunktur yang terbukti efektif melahirkan pendekatan pengobatan teknik non invasif yang diistilahkan dengan akupunktur medik. Menurut laman akupunktur medik FK UI RSCM, " akupunktur medik merupakan cabang ilmu kedokteran yang melakukan tatalaksana pengobatan dengan cara stimulasi titik-titik akupunktur dengan berbagai modalitas terapi berdasarkan ilmu anatomi, fisiologi, dan patologi dan prinsip evidence based medicine (kedokteran berbasis bukti)". Penelitian efektivitas akupunktur medik mencakup bidang analgesi, regulasi fungsi organ, neuroendokrin, imunologi, dan lain sebagainya. Penerapan akupunktur melalui jarum bersama dengan modalitas listrik, ultrasound, termal, laser, dan sebagainya. Tujuan penerapan akupunktur sebagai promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Masyarakat mengenal pengobatan akupunktur yang dilakukan oleh para sinse/ tabib. Praktisi alternatif ini menerapkan prinsip akupunktur berdasarkan titik meridian yang mengacu pada unsur Yin, Yang, dan Qi. Dimana ketiga unsur ini erat kaitannya dengan kekuatan alam yang mengatur semua hal.
Pengaplikasian akupunktur secara filosofi keyakinan dan budaya yang mengakar sebagai tradisi pengobatan terbaik sepanjang masa oleh para tabib sejak 3000 SM. Para tabib mempercayai bahwa titik meridian tubuh yang mewakili unsur sifat Yin, Yang, dan Qi dapat mengobati segala penyakit pada tubuh manusia. Walau peneliti medis masih pro dan kontra terhadap titik meridian yang diyakini ada atau tidak ada oleh tabib, tetapi berdasarkan mekanisme fisiologi dan anatomi, akupunktur terbukti efektif mengobati segala kondisi penyakit.
Apa perbedaan penerapan akupunktur tradisional dengan akupunktur medik pada suatu kondisi?
Akupunktur tradisional dikenal dengan Tradisional Chinese Medicine (TCM). Praktisi TCM seorang sinse atau tabib yang memiliki keahlian akupunktur dengan pendekatan chinese medicine. Seseorang dengan keluhan jantung akan diberikan terapi tusuk jarum pada kedua kaki. Sedangkan seseorang dengan keluhan nyeri perut seperti lambung diberikan tusuk jarum pada telapak tangan. Prinsip pengobatan akupunktur tradisional berdasarkan titik meridian tubuh. Organ jantung memiliki titik meridian pada kaki sedangkan lambung di telapak tangan. Jarum-jarum yang ditusukan pada bagian tubuh biasanya dialiri listrik (elektroda) dan dapat juga dipanaskan dengan batang moksa. Pada akupunktur tradisional, praktisinya meyakini pendekatan pengobatan tusuk jarum menggunakan berdasarkan keseimbangan energi Yin, yang, dan Qi. Bila seseorang mengalami demam maka bagian dalam tubuhnya kedinginan dan sebaliknya. Tabib meyakini bahwa titik meridian dan ketidakseimbangan antara Yin, Yang, dan Qi dapat memengaruhi kesehatan seseorang.
Pada kedokteran akupunktur, penerapan terapi akupunktur berdasarkan mekanisme fisiologi, anatomi, dan patofisiologi. Praktisi akupunktur medik yaitu dokter dengan pendidikan kedokteran akupunktur. Perangsangan titik akupunktur menggunakan jarum dan dapat dialirkan listrik bertegangan rendah (elektroakupuntur). Teknik lain dapat juga dilakukan dengan memanaskan ujung jarum menggunakan batang moksa pada titik-titik akupunktur. Pada ilmu kedokteran, akupunktur memberikan efek pada titik akupunktur dan bagian tubuh lain yang saling berhubungan dengan saraf tulang belakang hingga otak. Adapun efek fisiologis untuk mencapai keseimbangan homeostatis. Homeostatis merupakan keseimbangan metabolisme tubuh.