Pernahkah ketika Anda berbicara dengan seseorang, Anda merasa sulit mengingat sesuatu hal untuk dikatakan?Â
Pernahkah Anda melupakan hal-hal kecil seperti, dimana terakhir kali Anda menyimpan kunci kendaraan dan dompet?
Kesulitan mengingat hal sederhana merupakan pertanda bahwa kita mengalami gangguan memori sederhana yang umum dialami oleh semua orang. Mudah melupakan hal kecil  yang ringan dan sederhana sebagai wujud bahwa terdapat berbagai faktor yang mendasarinya. Adapun otak kita pada bagian hipocampus berfungsi sebagai ruang penyimpan, mengelola memori, pengakses memori, pengenalan objek, dan pengenalan bahasa yang terletak pada otak besar pada lobus temporal otak. Hipocampus sebagai bagian dari sistem limbik yang berperan dalam akses memori dan navigasi ruang.Â
Hipocampus berperan esensial bagi kehidupan. Bagaikan sebuah drive komputer, hipocampus merekam dan menyimpan memori jangka pendek dan jangka panjang. Memori jangka pendek yang sewaktu-waktu mudah dilupakan seperti bagaimana masa kecil kita, sedangkan memori jangka panjang yang tidak akan dilupakan seperti nama, tanggal lahir, dimana alamat rumah, siapa orang tua kita, pasangan, dan sebagainya. Â Hipocampus turut andil dalam kognitif seperti memproses pembelajaran bahasa baru, menghapal nomor telepon/ buku text, dan ilmu pengetahuan. Hipocampus berperan pada perilaku sosial seseorang dalam masyarakat termasuk adaptasi dengan lingkungan baru, mempelajari berbagai aspek interaksi sosial, dan interaksi menyeluruh dalam tatanan kehidupan sehari-hari. Hipocampus juga mengelola memori spasial seperti daya ingat kita pada rute perjalanan sehari-hari. Saat kita tidur, aktivitas pada hipocampus akan mengalami peningkatan yang signifikan sehingga saat kita terbangun di pagi hari, ingatan kita akan selalu sehat.Â
Pada era teknologi digital ini, dampak penggunaan teknologi seperti screen time yang berlebihan dengan mengakses konten hiburan yang cenderung lebih banyak meningkatkan hormon dopamin dan serotonin, sehingga kemampuan berpikir kritis sangat minim. Ketika otak kita malas untuk berpikir kritis atau analitik, maka kemampuan hipocampus yang mengelola kemampuan kognitif akan menurun. Hal ini juga disertai dengan kemampuan prefrontal cortex yang tidak berkembang. Segala  kemudahan yang dikembangkan dengan teknologi AI juga akan menggeser perkembangan kognitif kita. Bila, kita tanpa tebang pilih dalam menyeleksi tugas penting yang dijawab oleh teknologi AI. Kemampuan analisis kita harus tetapi diasah, walau AI sangat membantu, andalkan AI hanya sebagai tools, bukan sebagai asisten yang merampungkan segala pekerjaan tanpa koreksi signifikan.Â
Selain itu, tuntutan hidup yang semakin tinggi yang menyebabkan stress, kecemasan, dan kekhawatiran akan membuat kita sulit untuk tidur nyenyak di malam hari. Seringnya sulit tidur akan menurunkan kemampuan hipocampus sehingga kita akan mudah menjadi pelupa. Seperti penjelasan awal, bahwa kinerja hipocampus meningkat saat kita tidur nyenyak di malam hari. Segala hal yang telah kita pelajari seharian akan disimpan oleh hipocampus dan kita akan tetap mengingat kejadian kemarin saat kita terbangun kembali, bayangkan jika kita sering insomnia, banyak hal mungkin yang akan kita lupakan.Â
Pada masa kini, kita juga dimanjakan dengan teknologi dan malas bergerak/ kebiasaan sedentary, apalagi kita individu dewasa yang sudah menghabiskan 8 jam di kantor dalam posisi duduk statis. Kemudian, kita juga minim dalam bergerak seperti berjalan kaki. Apa akibatnya? tentu saja pelan-pelan kita telah membuat si hipocampus mengalami penurunan kinerja. Dalam jangka panjang sejumlah keadaan penyakit memori akan menghantui, seperti alzheimer dan demensia. Untuk saat sekarang yang sering kita rasakan yaitu, melupakan hal-hal sederhana seperti lupa ingin berbicara apa kepada orang lain, lupa dimana menyimpan sesuatu, dan atau lupa ingin melakukan apa.Â
Nah, untuk menghindari gangguan memori sejak dini, berikut tips sederhana yang harus diterapkan sehari-hari yaitu:
1. Berolahraga seperti berjalan kaki, berlari, yoga, fitness, dan sebagainya, yang meningkatkan volume pengeluaran keringat dan volume irama pernapasan.Â
2. Makan makanan gizi seimbang. Hindari makanan lemak jenuh dan ultraproses.
3. Relaksasi dan atau meditasi untuk mengurangi kekhawatiran dan stress
4. Tidur nyenyak di malam hari, kita dapat melatih diri untuk tidur nyenyak dengan membiasakan tidur pada jam 9 atau 10 malam setiap hari.
5. Belajar hal-hal baru, tingkatkan kemampuan berpikir kritis/ analitis dengan membaca, menulis (hindari bantuan AI), dan mengisi teka-teki silang.Â
Selain itu, setiap kita yang cenderung tergantung dengan penggunaan teknologi, alangkah baiknya untuk tetap melatih kemampuan otak berpikir sederhana. Â Anda dapat memprioritaskan konten edukasi yang bersifat literasi dan pembelajaran spesifik yang ingin Anda kuasai pada algoritma screen time Anda, hindari membaca berita/ infotainment, dan tingkatkan kemampuan menulis ringan. Hindari bergosip dan kurangi asupan gula berlebih seperti kudapan dan minuman manis.Â
Semoga bermanfaat!!
bantuan referensi
wikipedia
alodokter
halosehat
bisa diakses dengan kata kunci spesifik dari artikel.
terima kasih. salam literasi sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H