Otot skeletal merupakan organ penggerak rangka yang terdiri dari muscle spindel dan golgi tendon organ (GTO). Muscle spindel merupakan serabut otot yang dikenal dengan badan otot, sedangkan GTO merupakan bagian kepala otot (tendon) yang melekat pada tulang. Otot skeletal bekerja dengan kontraksi aktif yang menggerakan bagian tubuh kita. Kerja otot skeletal berkoneksi dengan otak, sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi (perifer).Â
Muscle spindel terdiri atas jaringan kontraktil yang memiliki ribuan serabut, setiap serabut terdiri atas miofilamen protein aktin dan myosin. Pada mekanisme kontraksi otot skeletal terjadi persilangan miofilamen aktin dan myosin  yang menyebabkan pemendekan myofibril.Â
Otot skeletal memiliki keistimewaan dimana ia dapat membesar dan mengecil yang disesuaikan dengan aktivitas fisik. Semakin terlatih otot, maka ia akan semakin membesar/ hipertrophy dan terbentuk. Orang dengan fisik tak terlatih dan atau mengalami suatu kondisi bed rest total, maka otot-otot  tubuhnya mengecil yang disebut dengan atrophy.Â
Otot skeletal sangat elastis, ia dapat mengulur saat mendapatkan latihan fleksibilitas seperti stretching/yoga. Otot skeletal juga dapat mencapai stabilitas yang baik ketika mendapatkan latihan isometric stability. Â
Kerja otot skeletal terhubung dengan otak dimana rangsangan/stimulasi dari otot diinformasikan ke otak dan diteruskan kembali ke otot dalam upaya melakukan gerakan. Otot skeletal bekerja dengan kontraksi memendek (konsentrik) dan memanjang (eksentrik). Sebagai contoh otot biceps, saat otot biceps berkontraksi memendek maka terjadi gerakan menekuk siku, sedangkan otot triceps mengalami pemanjangan (eksentrik).Â
Pemendekan (konsentrik) dan eksentrik (pemanjangan) otot ini biasanya digunakan dalam latihan otot. Selain itu, terdapat tipe kontraksi otot yaitu isotonik (terjadi gerakan memendek dan memanjang otot), isometrik  ( terjadi peningkatan kontraksi otot tanpa terjadi pemendekan atau pemanjangan otot, dan isokinetik (kontraksi otot dengan gerakan kinetis). Latihan otot skeletal dirancang berdasarkan tipe kontraksi otot yang telah disebutkan. Adapun setiap latihan didesain dengan tujuan tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H