Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, fisik, gerak tubuh, dan hubungan manusia. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gerakan ini Dilarang Setelah Operasi Pergantian Sendi Panggul

5 November 2024   09:41 Diperbarui: 5 November 2024   09:42 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

THR (Total Hip Replacement) merupakan prosedur pergantian sendi panggul keseluruhan yaitu pada kepala femur (paha) dan acetabulum (mangkok panggul). Pergantian sendi ini melewati prosedur operasi dengan menyayat bagian otot paha samping. Indikasi THR pada kondisi pengapuran berat (osteoarthritis hip) sendi panggul, dimana sendi tersebut sudah mengalami porotik berat serta kepala tulang paha dan mangkok panggul sudah menempel sehingga memerlukan pergantian sendi. 

Setelah operasi pergantian total sendi panggul, diperlukan rehabilitasi dengan latihan fisik secara bertahap mulai dari aktivasi otot, mobilisasi, dan mobilitas fisik pada minggu pertama. Minggu kedua latihan menumpu berat badan dan cara berjalan menggunakan alat bantu kruk. Minggu ketiga hingga keempat memasuki latihan penguatan otot, fungsional, dan aktivitas fisik berkala. Di atas minggu keempat, latihan bertahap untuk meningkatkan fungsi keseluruhan untuk kembali ke aktivitas sehari-hari tanpa hambatan. 

Selama proses perbaikan luka akibat operasi, maka otot paha samping yang mendapatkan sayatan mengalami kelemahan otot yang menjadi fokus dalam proses latihan rehabilitasi. Pergantian sendi panggul yang baru akan terasa berbeda dengan sendi asli, dimana klien perlu menjalani serangkaian latihan proprioseptif untuk mengenal dan menyeleraskan antara gerak tungkai dan rasa tumpuan pada sendi tersebut. Latihan koordinasi dan keseimbangan saat berdiri dan berjalan dilakukan secara bertahap pada minggu kedua, saat klien sudah diperbolehkan untuk menumpu. 

Sumber gambar: https://www.unsplash.com
Sumber gambar: https://www.unsplash.com

Proses pemulihan paska operasi memerlukan kerjasama yang baik antara klien dan Fisioterapis, dimana mereka tidak boleh melakukan gerakan menyilangkan paha saat duduk. Hal ini dapat memicu sendi panggul bergeser keluar. Secara biomekanik gerakan menyilangkan paha yaitu dimana posisi sendi paha memutar ke arah luar (eksternal rotasi), sehingga gerakan ini dilarang setelah operasi THR. Pada tahun pertama setelah operasi, disarankan untuk duduk tanpa menyilangkan paha. Jika sendi paha bergeser, maka operasi ini akan diulang kembali. Tentu saja akan memakan biaya tidak sedikit. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun