Tendonitis hamstring yaitu terjadinya peradangan pada tendon (kepala otot) pada bagian paha belakang yang melekat tepat di belakang lutut. Peradangan ini disebabkan oleh iritasi serabut tendon hamstring. Keadaan ini dapat disebabkan oleh aktivitas berlari, melompat, mengangkat beban, dan sebagainya, yang mencederai tendon hamstring. Adapun gejala khasnya terdapat nyeri pada lipatan paha belakang disertai keterbatasan gerak lutut.Â
ACL ligament tear yaitu kondisi dimana terjadinya iritasi pada ligament ACL yang mengikat sendi lutut bagian depan. Robeknya ACL dapat disebabkan oleh olahraga dengan gerakan melompat kemudian mendarat dengan menekuk lutut dan memutar. Tanda khas bahwa terjadinya kerobekan pada ligament ACL yaitu adanya rasanya nyeri, bengkak, kesulitan meluruskan lutut, dan keterbatasan gerak lutut. Cedera ligament ACL sering terjadi pada atlet dalam olahraga apapun yang banyak melakukan gerakan melompat, berlari, dan memutar lutut.Â
Os good schaller disease merupakan penonjolan pada tulang kering tepat di bawah lutut, penonjolan ini disebabkan oleh tarikan tendon quadriceps yang berlangsung cepat dan repetitif. Penonjolan tulang ini menyebabkan nyeri dan bengkak serta sulit menempelkan kedua lutut rata ke lantai. Hal ini dialami pada remaja di antara usia 11 tahun hingga 16 tahun, dimana mereka banyak melakukan olahraga melompat dan berlari.Â
Fat pad syndrome yaitu adanya iritasi pada lemak bursa di lutut. Iritasi ini mengakibatkan rasa nyeri, bengkak, dan kekakuan pada lutut. Keadaan ini banyak disebabkan oleh olahraga melompat dan berlari. Pada hasil MRI lutut, fat pad lutut ini dapat terlihat bengkak dan robek mikroskopis.Â
Tendonitis vastus medialis dan vastus lateralis yaitu adanya peradangan pada tendon (kepala otot) paha dalam (vastus medialis) yang menempel tepat di sisi dalam lutut, dan paha luar ( vastus lateralis) yang menempel tepat pada sisi luar lutut. Peradangan tendon ini disebabkan oleh iritasi pada serabut tendon otot yang dapat terjadi pada tendon vastus medialis dan vastus lateralis. Adapun aktivitas seperti berlari dan mengangkat beban banyak mencederai tendon otot ini. Gejala khas dari cedera tendon ini yaitu adanya nyeri pada sisi dalam lutut (vastus medialis) dan atau sisi luar lutut (vastus lateralis) dan disertai dengan keterbatasan gerak lutut.Â
Berbagai kondisi lutut di atas secara keseluruhan menyebabkan nyeri pada area lutut. Adanya nyeri yang dirasakan mengakibatkan rasa takut untuk menggerakan lutut. Hal inilah yang menimbulkan kekakuan pada lutut. Pada nyeri akut yang terjadi pada hari pertama hingga 4 hari biasanya akan terasa intensitas nyeri yang tinggi disertai bengkak dan sulit menekuk dan atau meluruskan lutut.Â
Pada nyeri akut, gerak lutut dibatasi dengan menggunakan brace atau penyangga lutut. Meminimalkan gerak lutut pada nyeri akut bertujuan untuk mengurangi kerobekan/ iritasi/penekanan lebih lanjut pada bagian jaringan lutut tersebut, meningkatkan perbaikan jaringan, dan mempercepat penurunan nyeri pada bagian yang mengalami cedera. Setelah nyeri akut berakhir dimana masuk pada nyeri sub akut di minggu pertama hingga 2 minggu cedera, disinilah masa yang baik untuk menstimulasi otot dan meningkatkan gerak sendi lutut.Â