Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi Fisioterapi

Membaca dapat mengantarkan kita pada dunia yang lebih luas dan memacu untuk menggali pengetahuan mendalam pada berbagai hal. Mulailah membaca minimal lima halaman pada sebuah buku atau satu artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hiduplah dalam Kesederhanaan yang Menjauhkan Diri dari Kecemasan

7 Oktober 2024   13:57 Diperbarui: 8 Oktober 2024   07:03 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah sebetulnya yang kita cari dan inginkan dari kehidupan ini?

Sebagai manusia kita dilahirkan ke dunia untuk memberikan kebaikan pada diri dan sesama. Setiap manusia terlahir bagaikan selembar kertas putih dan meninggalkan dunia tanpa membawa apapun. Manusia dan kehidupannya saling berkaitan erat. Setiap manusia memandang hidupnya dengan cara yang berbeda. Sebagai manusia kita tidak dapat memilih ibu seperti apa saat dilahirkan.

Sebagai manusia kita hanya dapat menentukan akan menjadi manusia seperti apa kita di dalam kehidupan ini. Kita dapat memegang kendali atas pikiran, perkataan, sikap, dan perbuatan kita. Namun kita tidak dapat mengendalikan apa yang sudah terjadi, akan terjadi, dan belum terjadi. Sebagai contoh saat sedang berjalan kaki tiba-tiba hujan deras. Kita tidak dapat mengendalikan hujan tersebut, namun kita dapat berlari mencari tempat untuk berteduh. 

Banyak hal yang membelenggu kita yang hanya berasal dari pikiran kita sendiri. Sebagai manusia kita memiliki ambisi dan obsesi dalam hidup seperti menjadi sukses, kaya, makmur, dan sejahtera. Kita juga terkadang dapat membandingkan diri dengan kehidupan orang lain, menggerutu, mengeluh, dan memandang rendah diri sendiri hanya karena memiliki hidup yang tidak lebih baik dari orang lain.

Hal apa saja yang kita rasakan dan pikirkan itu hanya terjadi pada diri kita sendiri. Kita membuat diri sengsara dengan banyak memikirkan hal buruk dan negatif yang akhirnya membuat kita stress dan berakhir dengan depresi. Beberapa kali kita mungkin pernah di situasi merasa sial dan malang. Pekerjaan kita terasa menjenuhkan, menyulitkan, atau membosankan sehingga kita menjadi pengeluh ulung dan sedikit-sedikit ingin healing.

Selain itu, kita juga merasa kehidupan orang lain sangat nyaman, makmur, dan bahagia, mereka mudah membeli rumah yang besar, makanan mahal, dan berpakaian mewah. Hal yang terdekat juga dapat membuat kita mudah iri seperti saudara kita lebih suksea dengan pekerjaannya dan mendapatkan pasangan hidup yang kaya raya.

Lantas? Mengapa kita sebagai manusia mudah terdistraksi dengan kehidupan di sekitar kita? 

Dunia ini memamerkan segala hal yang tampak mewah. Apalagi siluet negara lain sangat mempesona sehingga banyak orang saling adu postingan video dan foto berlibur mereka di luar negeri lewat media sosial. Pada masa belum adanya media sosial, orang yang berlibur ke luar negeri sudah pasti dianggap orang kaya dan makmur. Namun jaman sekarang, banyak biro perjalanan menawarkan harga kompetitif bagi siapa saja yang ingin berlibur ke luar negeri.

Tidak dipungkiri pada jaman sekarang, orang-orang sudah banyak yang ingin menginjakkan kaki di negara lain. Mereka ingin merasakan sensasi empat musim  dan keindahan wilayah di luar negeri. Maka banyak orang yang rela berhemat untuk mewujudkan impiannya ke luar negeri.

Adapula orang yang sangat rela bekerja keras untuk membeli handphone keluaran terbaru, kendaraan impian, tiket konser, dan sebagainya. Apakah hal ini salah? Tentu saja tidak, manusia diberikan kendali untuk memilih apapun yang mereka inginkan. Maka dari itu, hasrat lah yang membuat manusia bersemangat untuk menjalani kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun