Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi Fisioterapi

Membaca dapat mengantarkan kita pada dunia yang lebih luas dan memacu untuk menggali pengetahuan mendalam pada berbagai hal. Mulailah membaca minimal lima halaman pada sebuah buku atau satu artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Silent Treatment Pria, Senjata Pembunuh Psikologis Wanita

26 September 2024   16:38 Diperbarui: 26 September 2024   23:27 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silent treatment (Unsplash)

Keduanya sulit berkomunikasi dan sering terpicu untuk bertengkar. Banyak pasangan yang akhirnya memilih perceraian. Demikian pula yang dirasakan pria, bahwa wanita sulit memahaminya sehingga ia selalu cenderung disalahkan oleh wanita karena wanita sering menggerutu, mengeluh, dan mengomel akan hal apapun. Mungkin saja pria merasa lelah akan sifat wanita yang demikian. 

Padahal wanita hanya ingin didengarkan saja tanpa perlu diberikan nasihat. Demikian pula pria, mereka hanya ingin dimengerti dan diandalkan dalam hal apapun. Jika mereka sudah merasa tidak dibutuhkan oleh wanita lagi, maka mereka akan merasa tidak becus dan tidak berguna. Maka pria pun akan kembali melakukan kebiasaan silent treatmentnya. 

Silent treatment merupakan tindakan yang dapat membunuh secara psikologis. Pengaruhnya sangat besar bagi seorang wanita. Maka dari itu, silent treatment dapat dijadikan senjata untuk melukai hati seorang wanita. 

Bila pria terus melakukan ini, tidak dipungkiri lagi wanita akan merasa salah paham. Tanpa penjelasan yang pasti, pria menghilang begitu saja. Bila masih dalam hubungan pacaran, atau pendekatan, si pria tidak lagi mengirim pesan kepada wanita dan bila dalam rumah tangga ia tidak akan menegur istrinya. 

Putusnya hubungan komunikasi dapat memperburuk suatu hubungan. Seringnya tindakan silent treatment dilakukan, maka kembali lagi seperti dibahas sebelumnya, wanita akan mengalami trauma mental suatu hubungan percintaan. Mereka akan menjauhkan diri dari pria yang mendekatinya. 

Bagaimana cara menghadapi pria yang melakukan silent treatment?

Hal utama yang perlu dilakukan hanyalah dengan menyibukan diri melalui kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Anda dapat pergi berlibur, bertemu banyak teman atau sahabat, berbelanja, kursus, melakukan hobi, dan sebagainya. 

Selain itu, tidak perlu menghujani pria dengan pesan teks yang memohon apapun. Tidak perlu mengirimkan pesan kepada pria dalam masa silent treatment. Baik Anda ibu rumah tangga dengan suami yang sering melakukan silent treatment atau pacar atau gebetan Anda yang melakukan itu, cukup sibukan saja diri dengan beragam aktivitas. 

Hadapi perlakuan silent treatment dengan hati terbuka. Biarkan diri untuk menerima perlakuan tidak nyaman tersebut. Hindari diri dari penolakan dengan terlalu fokus berpikir negatif atas perlakuan tersebut. Berhenti menyalahkan diri dan jangan merasa ketakutan bila si pria menghilang selamanya atau ghosting. 

Jika ia melakukan itu, maka ia bukanlah orang yang tepat untuk Anda. Tuhan mengingatkan Anda lebih awal sebelum hubungan semakin jauh. Permasalahan yang kita hadapi akan memperkuat diri kita sendiri. Maka dari itu, jangan pernah merasa bersalah, takut kehilangan, dan rendah diri. Jauhkan diri dari pikiran negatif tersebut.

Alihkan pikiran kita pada hal-hal yang lebih membangun misalnya, fokus berkarir, mengenyam pendidikan lebih tinggi, bergabung dengan organisasi pecinta lingkungan, aktif berolahraga, dan sebagainya. Benahi diri untuk menjadi versi diri kita sebagai wanita yang lebih baik. Jangan pernah merasa takut dan trauma akan kehilangan. Jangan pernah takut untuk disakiti.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun