Sama halnya dengan saat kita mencoba mempelajari sesuatu dan ingin menguasainya. Pada awalnya hal itu akan sangat sulit, namun bila kita tetap terus berusaha untuk dapat memahami hal tersebut maka suatu saat kita dapat menguasainya.
Sebagai contoh, saat kita ingin mempelajari cara membuat sebuah kursi kayu. Kita harus mempelajari berbagai teori mengenai kriteria kayu apa saja yang dapat menghasilkan kursi yang kuat dan tahan lama. Kemudian kita mempelajari desain kursi yang ideal, ukuran kursi yang disesuaikan dengan rata-rata lebar bokong, panjang paha, dan panjang punggung orang pada umumnya.Â
Setelah itu, kita mempelajari bagaimana cara memotong kayu, membentuk potongan kayu, mengikir, menghaluskan permukaan kayu, dan menyatukannya dengan paku dan lem, setelah menghasilkan kursi yang sesuai, kita menguji kekuatannya, jika sudah sesuai, kemudian dilakukan pengerjaan tahap akhir dengan memberikan pewarnaan dan menyemprot anti rayap.Â
Bila proses ini baru dipelajari teorinya, ditulis rancangannya, dan melihat bagaimana tahap pengerjaannya, proses pengerjaan secara nyata tentu harus melalui berbagai tantangan pembelajaran. Bagi kita yang belum pernah memotong kayu, mengikir, menghaluskan, dan memaku kayu dengan tepat pasti akan melalui berbagai kesulitan di awal. Tetapi dengan berupaya terus-menerus, maka kita dapat membuat ribuan kursi di masa depan.Â
Namun apabila kita berhenti mencoba melalui proses mengerjakan sebuah kursi dengan hanya satu atau beberapa kali percobaan, tetapi tetap belum menghasilkan kursi yang kokoh, kemudian kita berhenti, maka kita tidak akan mendapatkan keberuntungan di masa mendatang.Â
Sama halnya dengan mempelajari alat musik, berlatih vokal, public speaking, menjahit pakaian, dan sebagainya. Semua keterampilan di dunia ini bisa dipelajari dan bila memang kita tertarik untuk mempelajari salah satu bidang dan berupaya maksimal dengan bidang tersebut maka kita akan sukses pada bidang tersebut.
Begitu pula yang dapat kita lihat dari kisah orang sukses, mereka memang berupaya maksimal dengan segala kekuatannya untuk mencapai keberhasilannya, tetapi tanpa faktor keberuntungan, mereka tidak akan seperti apa yang terlihat pada saat ini.Â
Mungkin mereka masih terus berusaha karena belum berhasil. Sampai kapan mereka berusaha, bisa saja ratusan ribu kali. Kembali lagi dari kisah Koloner Sanders yang harus mencoba hingga ribuan kali sampai resep ayam gorengnya menarik 1 orang yang akhirnya menjadikannya gemilang sekarang.Â
Faktor keberuntungan sangat erat kaitannya dengan berusaha semaksimal mungkin. Bagaimana kita dapat menarik perhatian seorang investor bila kita sendiri tidak menguasai bidang yang kita tawarkan kepadanya? Namun bila kita sudah semaksimal mungkin menjelaskan ide atau karya kita kepada investor dan mereka tidak tertarik, artinya memang mereka sama sekali tidak berminat, kita dan investor tersebut tidak berjodoh.
Maka, kita terus cari investor yang berjodoh dengan kita. Maka di antara sekian banyak usaha, jodoh pasti bertemu. Di luar sana pasti ada keberuntungan yang memihak kita.