Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi Fisioterapi

Membaca dapat mengantarkan kita pada dunia yang lebih luas dan memacu untuk menggali pengetahuan mendalam pada berbagai hal. Mulailah membaca minimal lima halaman pada sebuah buku atau satu artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengapa Banyak Orang Takut Memiliki Anak pada Masa Kini?

11 September 2024   16:15 Diperbarui: 12 September 2024   11:47 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal mula memang agak canggung, namun bila terus belajar, bahkan di suatu hari nanti, Anda sudah siap membesarkan anak. Anak kecil yang hadir dalam keluarga memberikan kehangatan dan kebahagiaan. Anak bayi dapat merangsang hormon bahagia seorang ibu.

Dari sekian banyak ibu yang penulis tanyai, kenapa mereka terus melahirkan anak sebanyak-banyaknya bahkan melahirkan 4 hingga 6 anak pada jaman modern ini, mereka menjawab bahwa mereka sangat senang memiliki seorang bayi. Masa bayi dari seorang anak sangat menyenangkan. Hal itulah yang membuat mereka tidak pernah takut memiliki anak.

Walaupun melahirkan itu sakit, tapi dengan anak itu lahir, sakit yang dirasakan akan sirna sesaat. Maka, saat ini banyak kita temui produksi boneka bayi yang sangat mirip bayi asli. Wanita yang membeli boneka bayi merasa sangat bahagia menggendong seorang bayi, walaupun itu hanyalah boneka. Maka, Anda pun akan merasa bahagia bila menggendong seorang bayi. 

Kembali lagi pada pepatah lama, "ada anak ada rejekinya". Setiap anak yang lahir akan mendapatkan rejekinya sendiri. Tidak perlu risau sang anak akan kekurangan, tapi risaulah bila kita sendiri belum cukup untuk siap memiliki anak. Sampai kapan kita tidak siap memiliki anak dan tidak siap menikah, maka pada sampai titik itulah kita sudah sadar bahwa usia kita sudah terlalu tua untuk memiliki anak. Oleh karena itu, jangan pernah takut memutuskan untuk memiliki anak.

Sebelum itu, mantapkan hati Anda untuk memilih orang terbaik untuk Anda nikahi. Ingatlah bahwa Indonesia saat ini memasuki era dimana terjadi darurat perceraian dimana-mana. Jangan pernah mudah memutuskan untuk menikah bila Anda hanya termotivasi oleh usia, meneruskan generasi, kesepian, dan faktor lainnya. Tetapi menikahlah ketika Anda sudah siap baik itu siap mental dan siap keuangan Anda. 

Jika Anda memutuskan untuk memiliki anak, perjuangkan kehidupan Anda sebaik-baiknya, besarkan anak dengan penuh tanggung jawab, dan hargailah setiap waktu yang diberikan kepada keluarga kecil Anda.

Bekerja sama dengan pasangan dalam membesarkan anak dapat mewujudkan kehidupan yang harmonis dan sinergis. Anak dapat tumbuh dengan baik dalam kehidupan keluarga penuh kasih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun