6. Tes jalan dengan tumit. Tes positif bila tidak dapat melakukannya, artinya motorik L4-L5 terganggu.Â
Selain tes tersebut di atas, gejala khas yang mencerminkan nyeri pinggang bawah akibat penyempitan saraf yaitu penderitanya tidak dapat berjalan dan duduk dengan baik, pinggang nyeri dan nyeri tertarik pada tungkai belakang atau paha depan. Penderita dengan keluhan akut terlihat berjalan membungkuk, ia sulit meluruskan punggung karena otot tungkainya tertarik dan tegang.Â
Hal ini disebabkan oleh ketegangan dari saraf sepanjang tulang belakang hingga ke kaki yang membuat otot-otot tungkai mengalami kekakuan dan tegang sehingga sulit untuk berjalan lurus, terutama pada otot belakang lutut, bila lutut diluruskan, penderita mengalami kesakitan hebat. Penderita dengan nyeri akut kesulitan untuk tidur terlentang, duduk, dan berjalan.Â
Selain gejala di atas, adanya batuk dan bersin juga dapat memprovokasi nyeri pada sindroma penyempitan saraf. Reflek batuk menimbulkan penekanan pada bagian perut yang akan menekan jaringan lunak pada lumbar sehingga memperparah rasa nyeri.
Untuk memastikan diagnosas yang tepat, segeralah temui dokter atau fisioterapis terdekat. Agar pemeriksaan lebih akurat dapat dilakukan tes penunjang dengan pemindaian MRI.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H