Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, fisik, gerak tubuh, dan hubungan manusia. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tes Sederhana untuk Memastikan Apakah Anda Mengalami Nyeri Pinggang Akibat Saraf Terjepit atau HNP Lumbar

8 September 2024   10:16 Diperbarui: 8 September 2024   10:27 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https:/www.theskeletalsystem.net

Mungkin dari Anda ada yang sedang mengalami nyeri pinggang bawah yang berat dan mendadak. Bahkan nyeri pinggang mengganggu aktivitas Anda. Anda sulit berjalan, duduk, dan meluruskan punggung. 

Nyeri pinggang dapat terjadi secara mendadak seperti saat sesorang bangun tidur, setelah mengangkat barang yang berat, mengambil barang yang terjatuh di lantai, meraih benda yang terlalu tinggi atau jauh, menarik ujung seprai, dan saat kegiatan olahraga. Gerakan tubuh yang tidak tepat terutama saat melakukan aktivitas tertentu dengan punggung membungkuk dan atau membungkuk dan memutar, dapat menyebabkan cidera pada bantalan sendi pada ruas lumbal (pinggang bawah).

Nyeri pinggang bawah juga dapat terjadi karena aktivitas yang banyak melakukan gerakan membungkuk, mengangkat, dan memutar secara berulang setiap hari. Selain itu, individu yang bekerja duduk statis lebih dari 4 jam sehari juga berisiko mengalami nyeri pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah dapat timbul berulang, nyeri menetap, atau nyeri menjalar hingga ke paha atau kaki. Nyeri dapat terprovokasi saat beraktivitas dan bekerja dalam berbagai posisi seperti duduk, berdiri, dan berjalan. 

Nyeri pinggang bawah merupakan sindroma nyeri yang terdapat pada pinggang bawah. Adapun sindroma nyeri dapat terlokalisir atau menyebar pada area bokong, paha, betis, dan atau telapak kaki. Sindroma nyeri pinggang bawah yang ditandai dengan nyeri menyebar, kesemutan dan atau hilang sensasi pada salah satu atau kedua tungkai bawah seperti telapak kaki atau bahkan kehilangan fungsi motorik pada kaki, kumpulan gejala ini dapat disebut sebagai sindroma penyempitan saraf.

Nyeri pinggang akibat saraf terjepit merupakan kondisi dimana akar saraf yang keluar pada level ruas lumbal mengalami penekanan oleh penonjolan atau penipisan bantalan sendi yang berada di antara ruas tulang lumbal. Tulang belakang kita terdiri atas ruas-ruas tulang berbentuk tabung-tabung yang dipisahkan oleh bantalan sendi. Agar mempermudah, kita langsung ke penjelasan ruas lumbal yang merupakan bagian pinggang bawah. 

Sumber: https:/www.beefgoodov.best
Sumber: https:/www.beefgoodov.best

Tulang lumbal berjumlah 5 ruas yang diberi penamaan dari atas ke bawah yaitu L1,L2,L3,L4,dan L5. Pada setiap antara ruas tulang belakang terdapat bantalan sendi berbentuk yang disebut discus intervertebralis (pembungkus luar annulus fibrosus dan bantalan yang di tengahnya terdapat cairan nucleus pulposus). Bantalan sendi ini bertugas menjaga, menerima bebangerak, melicinkan gerak, dan menstabilisasi gerakan pada lumbal saat gerakan menekuk ke bawah, menekuk ke atas, menyamping, dan memutar tubuh. Ruas tulang lumbal memiliki kurva sedikit cekung atau lordosis.

Sumber: https:/www.theskeletalsystem.net
Sumber: https:/www.theskeletalsystem.net

Sepasang akar saraf keluar dari celah sendi antar ruas tulang belakang yaitu lumbal. Bantalan sendi antar ruas lumbal dan akar saraf yang keluar dari celah sendi di beri penamaan level yang mudah untuk diidentidikasi seperti L1-L2,L2-L3,L3-L4,dan L4-L5. 

Sebagai contoh akar saraf (radix) L2-L3 dan bantalan sendi L2-L3. Maksudnya disini, akar saraf dan bantalan sendi yang terletak diantara ruas L2 dan L3. Akar saraf yang keluar dari ruas L2 dan L3 tersebut mempersarafi tungkai bawah pada area paha depan. Jika terjadi penekanan pada area tersebut maka paha depan akan terasa kesemutan, nyeri, atau kebas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun