Sadarkah Anda bahwa lingkungan tempat kita tinggal saat ini dikelilingi oleh banyaknya sampah. Keberadaan sampah menyebar di tempat umum baik di pedestrian atau trotoar jalan, pasar, stadion, dan tempat umum lainnya.Â
Banyaknya sampah di tempat umum biasanya dikarenakan orang-orang tidak menemukan tempat sampah di tempat umum tersebut. Sampah bungkus permen, cokelat, puntung rokok, bungkus nasi, dan snack lainnya mendominasi tempat-tempat umum.Â
Penyebaran sampah ini sebagai bentuk kebiasaan masyarakat yang abai terhadap kebersihan lingkungan. Kurangnya kesadaran dan merasa sulit menemukan tempat untuk membuang sampah bungkus makanan, menimbulkan tradisi menular dengan gerakan membuang sampah sembarangan. Â
Selain itu, negara kita tidak menerapkan denda membuang sampah sembarangan seperti di negara maju. Otomatis, kebiasaan membuang sampah di mana saja sudah memang biasa terjadi dan bersifat spontan. Bahkan kita sendiripun dengan sadar melakukannya.Â
Selain itu rumah tangga menyumbang sampah terbesar setiap hari seperti kulit bawang, batang sayur, sisa makanan, dan sebagainya. Rumah tangga di perkotaan besar mengumpulkan sampah-sampah yang akan diambil petugas khusus setiap hari.Â
Sampah yang diambil petugas akan dibawa dan dikumpulan di tempat penampungan sampah sementara. Adapun tempat penampungan tersebut tersebar di beberapa titik disesuaikan dengan wilayah atau kelurahan tertentu.
Pengelolaan sampah di tempat pembuangan sementara sering kali menjadi permasalahan lingkungan. Banyak TPS seperti di perkotaan besar terletak di pinggir jalan.Â
Sampah yang berada di berbagai TPS tersebut bertumpuk tidak teratur dan tumpah ruah hingga ke pedestrian jalan dan jalan raya. Selain menyebabkan pemandangan yang tidak elok juga menimbulkan bau tidak sedap.Â
Tentu saja masyarakat yang berjalan melewati TPS akan terganggu dan tidak nyaman dengan aroma tidak sedap. Beberapa TPS juga ada yang terletak di depan pertokoan dan pemukiman warga. Letak TPS yang tidak sesuai mungkin disebabkan oleh adanya keterbatasan ruang untuk mengumpulkan dan mengelola sampah.Â
Pengelolaan sampah pada TPS yang berada di ruang terbuka dan di pinggir jalan raya seharusnya menjadi perhatian pemerintah.Â
Pembiaran lingkungan yang tercemar dengan letak TPS yang sangat dekat dengan fasilitas umum dan pemukiman warga, dapat mengganggu kenyamanan serta menurunkan rasa cinta dan memiliki lingkungan pada masyarakat.Â
Negara kita perlu bercermin dengan negara luar mengenai pengelolaan sampah yang baik. Pengelolaan sampah dapat dimulai dari rumah tangga dengan pemilahan sampah yang tepat sesuai dengan jenis sampah, kemudian truk pengangkut sampah juga mengumpulkan sampah sesuai jenisnya, serta membawanya ke TPS yang layak dan tidak terbuka dengan dengan pemukiman, di mana sampah dapat didaur ulang sesuai dengan jenisnya. Sampah rumah tangga seperti sisa sayuran dapat dijadikan pupuk, sampah plastik diolah menjadi biji plastik, dan sebagainya.Â
Penumpukan sampah juga sering terjadi di pasar-pasar sayur. Limbah sayuran, plastik, dan sebagainya banyak menumpuk di depan dan pinggir pasar serta tercecer di lingkungan pasar.Â
Pasar tradisional yang berada di kota besar sebagian besar juga tampak kumuh dengan ceceran sampah. Lingkungan pasar memang sering menjadi tempat yang didominasi oleh sampah. Pengelolaan sampah di lingkungan pasar masih jauh dari layak.Â
Sampah rumah tangga juga banyak menumpuk di pinggir kali dan sungai yang menyebabkan tersumbatnya aliran air kali dan sungai. Akibatnya sering terjadi banjir dipemukiman warga.Â
Sampah juga banyak bertebaran di pantai-pantai, hutan, kaki gunung, dan berbagai tempat wisata. Penyebaran sampah juga sering terjadi di berbagai acara yang melibatkan banyak orang berkumpul seperti acara konser, pertandingan olahraga, dan pameran besar di ruang terbuka.Â
Orang-orang yang berkumpul tersebut dengan sadar membuang sampah sembarangan yang diikuti oleh orang lainnya sehingga tidak heran bila acara selesai, sampah berserakan dimana-mana. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran kita masih sangat jauh akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Isu penyebaran sampah di muka bumi sudah menjadi isu lama. Masyarakat masih banyak yang belum sadar dan awas tentang pentingnya kebersihan lingkungan.Â
Pencemaran lingkungan banyak disebabkan oleh sampah. Seperti contoh di laut, pantai, pegunungan, hutan, dan sebagainya. Banyak dari kita mendengar penyu tertusuk sedotan di hidungnya, pada perut ikan hiu terdapat banyak plastik, dan sebagainya.Â
Dunia kita sudah mengalami krisis lingkungan sejak lama, bahkan di masa depan mungkin lebih buruk lagi bila kita sendiri kurang berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.Â
Lingkungan yang bersih menyejukkan hati. Lingkungan bersih menghindari pencemaran tanah. Lingkungan yang bersih mencerminkan masyarakat yang berbudi pekerti, mencintai lingkungan, dan memiliki iman yang kuat.Â
Di mana pun kita berada pasti akan menyebarkan sampah dari bungkus makanan yang kita bawa atau kita makan, oleh karena itu kita harus bertanggung jawab dengan sampah kita sendiri.Â
Sampah-sampah tersebut dapat kita bawa pulang atau langsung membuangnya di tempat sampah. Dengan demikian kita telah berkontribusi dalam mencintai dan menghargai lingkungan yang dimulai dari disiplin pada diri kita sendiri.Â
Membebaskan lingkungan dari jeratan sampah masih menjadi pekerjaan rumah bagi negara kita.Â
Sebagai warga masyarakat yang hidup bersama dalam negara kesatuan ini, kita harus mulai menanamkan kebiasaan baik dengan tidak membuang sampah sembarangan.Â
Saat di rumah dapat melakukan pemilahan sampah, kumpulkan sampah sesuai jenisnya untuk dapat didaur ulang, sedangkan sampah sayuran dapat dikumpulkan untuk dibuat pupuk melalui proses komposisasi.Â
Selain itu kita juga dapat mengurangi sampah dengan mengurangi membeli produk di online shop, ke grocery membawa tas belanja sendiri, dan ke tempat makan membawa kotak makan atau botol minum sendiri jika ingin take away.Â
Seperti yang telah kita ketahui bahwa menjamurnya latte dan jajanan viral, ternyata menyumbang sampah plastik terbesar seperti bekas gelas latte dan bungkus jajanan tersebut. Dengan demikian, kita dapat meminimalisir produksi sampah rumah tangga.
Mari menjaga kebersihan lingkungan kita, kebersihan adalah sebagian dari iman. Pertanggungjawabkan sampah kita dengan baik. Mencintai lingkungan berarti mecintai diri sendiri dan sesama. Menjaga keindahan bumi dengan ikut melestarikan keindahan lingkungan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H