Pola tradisional belajar bahasa asing yaitu dengan meniru sumber ajar, ulangi berulang-ulang sampai berbusa, dicatat jika lupa, kemudian dilatih sampai bosan.
Metode itu sungguh tidak cocok bagi saya, karena itu saya lebih mengarahkan pada menonton film terus-menerus dan mengutamakan ada terjemahannya. Catat istilahnya lalu diulang-ulang sampai berbuih.
Untuk bahasa daerah ya tentu saja dengan rajin bertanya dan merekam berbagai obrolan di warung-warung makan sambil mencari gorengan. Jika tidak menemui narasumber, tentu akhirnya rekan sendiri yang dikerjai untuk terus berkicau dengan bahasa daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H