Mohon tunggu...
Fiscus Wannabe
Fiscus Wannabe Mohon Tunggu... PNS -

Blogger partikelir di fiscuswannabe.web.id.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasta Sebuah Blog

27 Agustus 2015   14:12 Diperbarui: 30 Agustus 2017   17:07 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam tadi saya membantu isteri menilai blog mahasiswanya. Mereka adalah mahasiswa teknik informatika yang sedang mengambil mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, serupa Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi yang ada di UI.

Lumayan bingung juga ketika harus memberi nilai. Kebanyakan membuat blog hanya untuk menggugurkan kewajiban, yang setiap artikelnya hanya terdiri dari satu paragraf. Tema yang diberikan pun otomatis dijadikan judul artikel. Seolah sekadar untuk judul saja mereka terlalu malas memikirkannya. Sempat terpikir untuk memberitahukan nilainya di kotak komentar agar dia tahu. Tapi saya urungkan niat itu.

Satu dua mahasiswa punya blog yang bagus, jauh di atas rata-rata temannya. Mereka-mereka inilah yang memang sudah lama ngeblog. Ini memberi bukti bahwa ngeblog itu butuh perjuangan: perjuangan untuk memulai dan mempertahankan konsistensi sampai sampai perjuangan melawan blogger’s block.

Dalam blognya, almarhum Mula Harahap pernah menulis bahwa salah satu tujuan ngeblognya adalah untuk membangun makam di dunia maya. “Dari meja tulisnya masing-masing, di mana pun mereka berada, mereka cukup melakukan ziarah dengan sekali klik dan tiba di makam saya, yaitu blog ini.” tulisnya.

Pada akhirnya, motivasi ngeblog akan ikut menentukan kasta sebuah blog. Tentu blog yang dibuat sekadar menggugurkan kewajiban untuk mendapatkan nilai akan berbeda dengan blog yang dibuat untuk dijadikan makam di dunia maya.

Ngebloglah sebelum ngeblog itu dilarang. Ngebloglah karena kita suka ngeblog. Ngebloglah karena kita ingin punya sesuatu untuk dikenang saat sudah meninggal nanti, karna nisan tidak memberi apa-apa selain nama, tanggal lahir, dan tanggal kematian. Tabik.

(Fiscus Wannabe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun