Mohon tunggu...
Firza Tegar
Firza Tegar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, saya Firza, seorang mahasiswa disalah satu peguruan tinggi negeri di Semarang. Saya adalah seorang mahasiswa biasa yang gemar bermain game, namun sekarang ini, setelah saya beranjak dewasa, saya sudah tidak lagi menemukan keasyikan dalam bermain game. Untuk itu, saat ini saya sedang mencoba hobi baru yang lebih bermanfaat bagi saya yaitu menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak Muda Wajib Tahu! Kisah Dermina, Siswi SMK Yapis yang Sangat Menginspirasi

10 Januari 2024   19:29 Diperbarui: 10 Januari 2024   19:52 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang - Pendidikan adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan bangsa dan negara. Menurut UUD pasal 31 ayat 1 'setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan'. Pendidikan juga menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan kualitas SDM dalam sebuah negara.

Di Indonesia, kualitas pendidikan masih cenderung rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Meskipun begitu, bukan berarti Indonesia tidak memiliki siswa - siswi yang berprestasi.

Terdapat banyak sekali kisah siswa-siswi berprestasi dari seluruh daerah di Indonesia, yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi. Seperti kisah Dermina, pemuda inspiratif dari Fakfak.

Dermina merupakan seorang siswi SMK Yapis yang berasal dari kampung Sakartemin, distrik Fakfak tengah, provinsi Papua barat. Dia merupakan seorang anak dari keluarga yang kekurangan dalam segi ekonomi.

Kondisi ekonomi keluarga yang sulit membuat Dermina harus menghadapi pilihan antara berkebun atau ke sekolah. Dilansir dari laman Instagram Nadiem Makarim, menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia, Jika Dermina ke sekolah, maka dia harus meninggalkan kebun, sedangkan jika Dermina tidak berkebun keluarganya tidak bisa makan.

Pada akhirnya Dermina diperbolehkan untuk ke sekolah dengan membawa adiknya, saat ayahnya harus berkebun. Dilema antara kedua pilihan itu tentu menjadi kondisi yang sulit bagi seorang anak muda yang ingin mengejar cita-citanya seperti Dermina.

Namun, kondisi ekonomi keluarga yang sulit, tidak menjadi halangan bagi Dermina untuk meraih mimpinya. Dia memiliki mimpi untuk membuka usaha konveksi di kampungnya, setelah lulus nanti.

Dermina memilik bakat dalam bidang konveksi. Dia sangat mahir dalam mendesain dan menjahit baju untuk pria maupun wanita.

Foto: Instagram Nadiem Makarim
Foto: Instagram Nadiem Makarim

Seringkali, Dermina mendapatkan pesanan dari banyak orang. Dengan memanfaatkan ruang mini konveksi sekolahnya, dia memermak baju menggunakan mesih jahit listrik. Dari hasil kerja kerasnya itu, biasanya dia mendapatkan upah sebesar seratus ribu rupiah.

Dengan upah itu, tentu Dermina bisa membantu orang tuanya dalam menghidupi keluarga tanpa harus meninggalkan sekolahnya. Hal ini tentu bisa membuat orang tuanya bangga kepadanya.

Tidak hanya itu, SMK Yapis Fakfak sangat mendukung prestasi dan bakat Dermina. SMK Yapis Fakfak membantu Dermina dalam menjual produknya dengan label SMK Yapis Collection yang terdiri atas pakaian pria, wanita, anak hingga gaun pesta.

Berdasarkan keterangan Muhammad Saleh Bungin, selaku kepala sekolah, SMK Yapis Fakfak ingin melakhirkan desainer-desainer lokal yang mengangkat produk lokal. "Kami bukan sekedar mengajarkan jahit-menjahit, tetapi juga mendesain busana, karena penjahit sudah ada di pasar-pasar, sekolah ingin melahirkan desainer-desainer lokal yang mengangkat produk lokal" jelasnya.

Kisah Dermina ini tentu merupakan sebuah kisah yang membanggakan. Ia tidak hanya membawa nama baik dirinya, tetapi juga keluarga, sekolah bahkan daerahnya.

Dermina merupakan sosok inspiratif, yang wajib diketahui, khususnya bagi kalangan anak muda di seluruh Indonesia. Dermina membuktikan bahwa kekurangan bukanlah sebuah halangan untuk terus meraih mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun