Hal itu dikarenakan memang lebih banyak keuntungan atau manfaat yang bisa didapatkan dari berpartisipasi dalam program-program tersebut daripada bergabung kedalam organisasi kemahasiswaan.Â
Faktor keempat yaitu nilai akademis semakin turun sejak bergabung dengan organisasi. Banyak pengurus organisasi yang mengalami hal tersebut. Mempertahankan konsistensi nilai akademis atau indeks prestasi (IP) memang bukanlah perkara yang mudah.
Para pengurus organisasi sering merasa kewalahan untuk menjaga keseimbangan antara kuliah dengan organisasi. Bahkan juga, tidak sedikit pengurus organisasi yang malas bahkan hingga berhenti kuliah, agar bisa fokus ke organisasinya.
Itulah empat faktor mengapa organisasi kemahasiswaan semakin sepi setiap tahunnya berdasarkan pandangan penulis sebagai mahasiswa yang pernah aktif berorganisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H