Mohon tunggu...
Firza RizkiApriliani
Firza RizkiApriliani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Undip Semarang 2017

Mahasiswa Undip 2017. Fb. Firza Rizki A.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Undip Memancing Antusiasme Warga Sukolilan Menghadapi New Normal

10 Agustus 2020   21:47 Diperbarui: 10 Agustus 2020   21:43 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat penyebaran pandemi Covid19 banyak dari kegiatan baik, perkantoran, sosial, pendidikan, dan banyak lainnya menjadi diberlakukan pembatasan.secara besar besaran. Salah satu contohnya kegiatan perkuliahan, hampir seluruh universitas yang di Indonesia semuanya merumahkan kegiatan perkuliahannya. Dengan kata lain kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring, sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah. Tidak hanya proses perkuliahan yang ada di kelas, namun juga yang dilakukan di luar kelas seperti KKN.

KKN Universitas Diponegoro pada tahun 2020 ini dilakukan di tempat tinggal masing-masing mahasiswanya, dan itu tersebar di berbagai daerah baik desa maupun kota. Salah satunya berada di Desa Sukolilan Kendal Jawa tengah.  

Di Desa Sukolilan , menjadi tempat pelaksanaan KKN Undip oleh Firza Rizki Apriliani dengan Dosennya Bapak Besar Tirto Husodo, S.Sos. M.Kes dimulai dari 5 Juli -- 15 Agustus. Adapun program pelaksanaan KKN ini adalah pelatihan membuat tempat cuci tangan dengan barang bekas dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara hidup di era new normal.

Program KKN ini tentunya di sambut warga dengan antusiasme yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang berbondong-bondong meminta untuk diajari atau dibantu dalam pembuatan tempat cuci tangan dari barang bekas. Tidak hanya sampai disitu, warga Sukolilan juga antusias dalam menerima sosialisasi cara hidup di era new normal. Hal ini dipengarui banyak warga yang masih belum mengetahui arti dari "New Normal"dan harus apa dengan itu.

pelatihan membuat tempat cuci tangan dari barang bekas secara door to door
pelatihan membuat tempat cuci tangan dari barang bekas secara door to door

Melihat antusiasme warga yang meningkat, tentunya tidak mungkin melakukan kegiatan yang mengumpulkan masa secara banyak. Akhirnya, disiasati untuk melakukan hal di atas secara door to door. Sekilas cara tersebut tidak efisien dengan memakan waktu yang lebih lama, namun dengan cara ini memungkinkan untuk warga untuk lebih tertarik, dikarenakan lebih personal dalam membantu pembuatan tempat cuci tangan maupun sosialisasi hidup di era new normal. Hal ini terbukti kurang lebih 90 persen dari warga RT.03 RW.01 Desa Sukolilan sudah membuat  membuat tempat cuci tangan serta menerima dan memahami sosialisasi menghadapi hidup di era new normal.

Dengan demikian dapat dikatakan program KKN Undip di Desa Sukolilan telah berhasil, meskipun dalam pelaksanaannya mengalami kendala, namun kendala tersebut bukan merupakan kendala yang berat sehingga dapat dicari solusi alternatifnya. Sampai sini tentunya masyarakat berharap agar tidak berhenti sampai disini saja, mereka berharap pemerintah melalui pemerintah Desa atau pihak terkait juga ikut membantu masyarakat mengenahi hal tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun