- Ditargetkan dan menarik pasar khusus atau minat khusus.
Website DMO harus dapat menarik perhatian dan menjangkau pasar khusus atau minat khusus, seperti wisatawan yang tertarik dengan sejarah, budaya, atau aktivitas outdoor.
- Up to date dan terpantau.
Website DMO harus selalu diperbarui dengan informasi yang terbaru dan dapat terpantau dengan mudah, sehingga wisatawan dapat dengan mudah menemukan informasi yang diinginkan.
- Memiliki aplikasi smartphone yang tersedia.
Website DMO harus memiliki aplikasi smartphone yang tersedia, sehingga wisatawan dapat dengan mudah mengakses informasi destinasi wisata yang diwakilinya di mana saja dan kapan saja.
- Gunakan channel media sosial dan hasilkan konten pengguna.
Website DMO harus menggunakan channel media sosial dan mendorong wisatawan untuk menghasilkan konten tentang pengalaman mereka di destinasi wisata tersebut.
- Merupakan bagian dari komunikasi pemasaran terpadu/integrated marketing communication.
Website DMO harus merupakan bagian dari komunikasi pemasaran terpadu yang terintegrasi dengan strategi pemasaran lainnya, seperti iklan, promosi, dan public relations.
- Berjejaring dengan mitra dan situs mitra. Website DMO harus memiliki jejaring yang luas dengan mitra dan situs mitra yang terkait dengan destinasi wisata, seperti agen perjalanan, hotel, dan restoran, untuk meningkatkan visibilitas dan memberikan kemudahan bagi wisatawan.
Prinsip dasar pemasaran destinasi yang menjadi suatu prioritas bagi DMO dan didasarkan pada Destination Marketing Principles yakni sebagai berikut:
- Konsep pemasaran dan orientasi pelanggan.
Konsep pemasaran destinasi merupakan proses yang digunakan oleh DMO (Destination Management Organization) untuk mengelola dan mengembangkan tujuan wisata dengan cara mempromosikan, menjual, dan meningkatkan citra tujuan wisata tersebut di kalangan calon wisatawan. Orientasi pelanggan merupakan fokus utama dari konsep pemasaran destinasi, yaitu dengan memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku calon wisatawan untuk dapat memberikan pengalaman wisata yang sesuai dengan harapan mereka.
- Destination Life Cycle.
Destination Life Cycle merupakan tahapan yang dialami oleh sebuah tujuan wisata dalam perkembangan dan pengembangannya. Tahap-tahap dalam Destination Life Cycle meliputi: tahap pengenalan, tahap pertumbuhan, tahap dewasa, dan tahap penurunan. DMO perlu memahami tahap yang sedang dialami oleh tujuan wisata tersebut dan mengelola dan mengembangkannya sesuai dengan tahap tersebut.
- Segmentasi pasar.
Segmentasi pasar merupakan proses pembagian calon wisatawan menjadi kelompok-kelompok yang memiliki karakteristik dan preferensi yang sama atau serupa. DMO dapat menggunakan segmentasi pasar untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat dan menargetkan promosi kepada kelompok calon wisatawan yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhannya.
- Marketing mix.
Marketing mix merupakan komponen-komponen yang dapat digunakan oleh DMO untuk mengelola dan mengembangkan tujuan wisata. Komponen-komponen tersebut meliputi produk (destination product), harga (destination pricing), promosi (destination promotion), dan distribusi (destination distribution), dll. DMO harus memastikan bahwa komponen-komponen tersebut terintegrasi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi calon wisatawan.
Mungkin cukup sekian artikel terkait Destination Management Organization ini, semoga dapat dijadikan referensi informasi serta edukasi bagi kalian semua, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.