Hidup memang selalu memaksa kita untuk selalu tampil sempurna tanpa ada celah sedikitpun dan menjadi pribadi yang dinilai tidak boleh ada kurangnya. Mulai dari segi fisik, kecerdasan, hingga materi yang pada kenyataannya tidak seperti itu. Namanya manusia, tempat dari banyaknya kekurangan dan juga ketidaksempurnaan. Selaras dengan kenyataan tersebut Ernest Prakarsa pada akhirnya menciptakan film yang diluncurkan pada akhir tahun 2019. Film ini mengajarkan kita untuk selalu mencintai segala bentuk ketidaksempurnaan dalam diri kita.
  Awal dari film ini bisa dikatakan sangat memancing emosi penonton. Pasalnya sangat jelas bahwa hanya wanita-wanita cantik yang akan dihargai oleh banyak orang. Hal ini tergambar pada momen saat Rara, yang saat itu diperankan oleh Jessica Mila harus mengalah untuk keluar dari lift yang sudah penuh, padahal dia terlebih dahulu yang masuk dalam lift tersebut. Karakter Rara disini didefinisikan sebagai seseorang yang tidak percaya diri karena tubuhnya yang gemuk. Akan tetapi Rara memiliki pacar bernama Dika yang diperankan oleh Reza Rahardian. Dika selalu memberi semangat kepada Rara untuk selalu percaya diri.
Â
  Konflik semakin memuncak saat atasan Rara akan memilih manajer dari perusahaan tempat ia bekerja. Sebetulnya atasannya sangat menyukai kinerja dan pola pikir Rara, akan tetapi postur tubuh Rara yang menyebabkan ia tidak bisa diangkat untuk mengisi posisi manajer tersebut. Atasannya mengatakan bahwa Rara harus menurunkan berat badannya terlebih dahulu baru ia bisa mengisi jabatan tersebut.
  Rara akhirnya memutuskan untuk diet secara ekstrem untuk bisa menurunkan berat badannya secara cepat. Dimulai dari olahraga yang sangat ketat hingga menjaga pola makannya, dan semua usahanya itupun membuahkan hasil. Rara berhasil menurunkan berat badannya menjadi ideal. Akhirnya Rara mendapatkan posisi manajer di tempat ia bekerja, namun disetiap keberhasilan pasti ada saja yang tidak menyukainya. Begitupun dengan keberhasilan Rara ini, rekan kerjanya, Marsha yang diperankan oleh Clara Bernadeth sangat iri dengan posisi Rara saat ini.
  Selama menjadi manajer ini Rara disibukkan dengan banyak sekali tugas, hingga ia tidak memiliki banyak waktu untuk pacarnya. Dika merasa Rara menjadi pribadi yang berbeda, Rara yang dulu adalah Rara yang selalu menyempatkan waktunya bahkan untuk mengajar anak-anak jalanan. Rara juga menjadi pribadi yang angkuh dan meremehkan pekerjaannya yang hanya seorang fotographer.
  Suatu ketika Dika harus melakukan pengambilan foto dengan adiknya Rara, yaitu Lulu yang diperankan oleh Yasmin Napper. Lulu merupakan seorang inflluencer yang selalu dibanggakan oleh ibu mereka karena kecantikannya. Pada saat proses pengambilan gambar Rara melihatnya. Ia salah paham dan langsung menyangka bahwa Dika berselingkuh dengan adiknya. Disaat yang bersamaan perusahaan yang ia pimpin sedang di ujung tanduk dari kebangkrutan. Rara merasa sangat tertekan pada saat itu. Iapun semakin stress dengan keadaan tersebut.
  Ketika sampai rumah Ibunya mengetahui segala permasalahan yang dialami oleh kedua putrinya yang menyebabkan mereka bertengkar, tetapi ibunya tetap menyalahkan Rara yang menyebabkan Rara sangat emosi dan mengeluapkan segala isi hatinya yang sudah lama ia pendam. Setelah mendengar semua keluh kesah anaknya ibunya pun paham bahwa Rara hanya butuh dimengerti. Ia sudah terlalu sering diperlakukan tidak adil. Akhirnya masalah keluarga inipun selesai.
  Dari permasalahan yang ia hadapi, Rara akhirnya menciptakan konsep perusahaannya yaitu, A Journey to Self Acceptance. Yang dimana konsep tersebut menjadi penyelamat kebangkrutan dari perusahaannya. Kesimpulan dari film ini merupakan penerimaan terhadap kekurangan dari diri kita, karena kekurangan tersebut bisa saja menjadi kekuatan kita di kemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H