Mohon tunggu...
Firzan Achriansyah Izazi Putra
Firzan Achriansyah Izazi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Perkenalkan saya Firzan Achriansyah Izazi Putra atau biasa dipanggil Firzan, saya seorang yang sangat menyukai kucing. Saya lahir di tengah hiruk pikuk kota Jakarta tepat setelah adzan maghrib berkumandang pada 05 November 2004, waktu itu sedang bulan Ramadhan kata ibu saya. Saat ini saya merupakan mahasiswa aktif di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Program Studi Ekonomi Pembangunan. Sebagai mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan saya memiliki visi dan misi untuk bisa menjadi mahasiswa yang visioner, berintegritas, inovatif, serta responsif. Harapan saya sebagai mahasiswa yang acapkali disebut sebagai Agent of Change, saya bisa berkontribusi dan memberikan banyak sekali dampak positif di setiap hal yang ada di sekitar saya. Setiap individu pasti memiliki motto hidupnya tersendiri, begitupun dengan saya. Motto hidup yang selalu saya tanamkan dalam diri saya adalah “when we lose things, we gain things too." Maksud dari motto tersebut sudah saya pahami ketika saya menyelesaikan masa 12 tahun wajib belajar saya dan saya sangat menginginkan untuk melanjutkan pendidikan saya di Universitas Indonesia, namun Tuhan memiliki rencana lain yang saya yakini akan membawa saya untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi kedepannya. Mendengarkan musik merupakan hal yang sangat saya gemari. Ketika mendengarkan musik saya dapat merasakan ketenangan dalam jiwa saya. Selain mendengarkan musik, saya juga sangat menikmati kegiatan-kegiatan kesenian. Bagi saya menikmati kesenian merupakan salah satu cara terbaik untuk menikmati kehidupan, terlebih lagi saya tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga yang lekat dengan kesenian karena melalui kesenian kita bisa lebih mengenal budaya bangsa kita.

Selanjutnya

Tutup

Film

Karier, Cinta & Timbangan Itu Saja yang Ada di Pikiran Rara!

19 September 2023   17:49 Diperbarui: 19 September 2023   17:53 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup memang selalu memaksa kita untuk selalu tampil sempurna tanpa ada celah sedikitpun dan menjadi pribadi yang dinilai tidak boleh ada kurangnya. Mulai dari segi fisik, kecerdasan, hingga materi yang pada kenyataannya tidak seperti itu. Namanya manusia, tempat dari banyaknya kekurangan dan juga ketidaksempurnaan. Selaras dengan kenyataan tersebut Ernest Prakarsa pada akhirnya menciptakan film yang diluncurkan pada akhir tahun 2019. Film ini mengajarkan kita untuk selalu mencintai segala bentuk ketidaksempurnaan dalam diri kita.

   Awal dari film ini bisa dikatakan sangat memancing emosi penonton. Pasalnya sangat jelas bahwa hanya wanita-wanita cantik yang akan dihargai oleh banyak orang. Hal ini tergambar pada momen saat Rara, yang saat itu diperankan oleh Jessica Mila harus mengalah untuk keluar dari lift yang sudah penuh, padahal dia terlebih dahulu yang masuk dalam lift tersebut. Karakter Rara disini didefinisikan sebagai seseorang yang tidak percaya diri karena tubuhnya yang gemuk. Akan tetapi Rara memiliki pacar bernama Dika yang diperankan oleh Reza Rahardian. Dika selalu memberi semangat kepada Rara untuk selalu percaya diri.
 
   Konflik semakin memuncak saat atasan Rara akan memilih manajer dari perusahaan tempat ia bekerja. Sebetulnya atasannya sangat menyukai kinerja dan pola pikir Rara, akan tetapi postur tubuh Rara yang menyebabkan ia tidak bisa diangkat untuk mengisi posisi manajer tersebut. Atasannya mengatakan bahwa Rara harus menurunkan berat badannya terlebih dahulu baru ia bisa mengisi jabatan tersebut.

   Rara akhirnya memutuskan untuk diet secara ekstrem untuk bisa menurunkan berat badannya secara cepat. Dimulai dari olahraga yang sangat ketat hingga menjaga pola makannya, dan semua usahanya itupun membuahkan hasil. Rara berhasil menurunkan berat badannya menjadi ideal. Akhirnya Rara mendapatkan posisi manajer di tempat ia bekerja, namun disetiap keberhasilan pasti ada saja yang tidak menyukainya. Begitupun dengan keberhasilan Rara ini, rekan kerjanya, Marsha yang diperankan oleh Clara Bernadeth sangat iri dengan posisi Rara saat ini.

   Selama menjadi manajer ini Rara disibukkan dengan banyak sekali tugas, hingga ia tidak memiliki banyak waktu untuk pacarnya. Dika merasa Rara menjadi pribadi yang berbeda, Rara yang dulu adalah Rara yang selalu menyempatkan waktunya bahkan untuk mengajar anak-anak jalanan. Rara juga menjadi pribadi yang angkuh dan meremehkan pekerjaannya yang hanya seorang fotographer.

   Suatu ketika Dika harus melakukan pengambilan foto dengan adiknya Rara, yaitu Lulu yang diperankan oleh Yasmin Napper. Lulu merupakan seorang inflluencer yang selalu dibanggakan oleh ibu mereka karena kecantikannya. Pada saat proses pengambilan gambar Rara melihatnya. Ia salah paham dan langsung menyangka bahwa Dika berselingkuh dengan adiknya. Disaat yang bersamaan perusahaan yang ia pimpin sedang di ujung tanduk dari kebangkrutan. Rara merasa sangat tertekan pada saat itu. Iapun semakin stress dengan keadaan tersebut.

   Ketika sampai rumah Ibunya mengetahui segala permasalahan yang dialami oleh kedua putrinya yang menyebabkan mereka bertengkar, tetapi ibunya tetap menyalahkan Rara yang menyebabkan Rara sangat emosi dan mengeluapkan segala isi hatinya yang sudah lama ia pendam. Setelah mendengar semua keluh kesah anaknya ibunya pun paham bahwa Rara hanya butuh dimengerti. Ia sudah terlalu sering diperlakukan tidak adil. Akhirnya masalah keluarga inipun selesai.

   Dari permasalahan yang ia hadapi, Rara akhirnya menciptakan konsep perusahaannya yaitu, A Journey to Self Acceptance. Yang dimana konsep tersebut menjadi penyelamat kebangkrutan dari perusahaannya. Kesimpulan dari film ini merupakan penerimaan terhadap kekurangan dari diri kita, karena kekurangan tersebut bisa saja menjadi kekuatan kita di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun