Mohon tunggu...
Firyal Nur Afnania
Firyal Nur Afnania Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi UIN

Semangat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teman Sebaya Dapat Mengajarkan Individu Budaya yang Lebih Luas

27 November 2022   19:26 Diperbarui: 27 November 2022   19:55 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Jeanne Ellis Ormrod hubungan dengan teman sebaya terutama persahabatan karib memiliki sejumlah peran penting dalam perkembangan pribadi sosial remaja. Dalam hal ini hubungan pertemanan menjadi suatu medan pembelajaran dan keterampilan sosial bagi para remaja termasuk kerja sama, kompromi, kendali emosional dan penyelesaian-penyelesaian konflik. 

Sedangkan menurut Santrock teman sebaya adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama. Peran terpenting dari teman sebaya adalah untuk pemecahan masalah dan perolehan pengetahuan, informasi mengenai dunia di luar keluarga, untuk mengungkap ekspresi dari identitas diri atau sumber emosional.

Menurut Santoso (2009), teman sebaya memiliki karakteristik atau ciri, yaitu antara lain;

Tidak ada struktur organisasi yang jelas. Rekan-rekan terbentuk secara spontan. Kelompok ini tidak memiliki struktur organisasi yang jelas, karena semua anggotanya memiliki kedudukan dan tugas yang sama, namun masih ada satu orang diantara anggota yang dianggap sebagai pemimpin yang paling dihormati dan dominan dalam kelompok biasanya karena anak di dalam kelompok tersebut paling disegani.

Sementara itu kelompok teman sebaya ini bukan organisasi formal dan tidak mungkin bertahan lama karena tidak ada struktur organisasi yang jelas, apalagi keinginan masing-masing anggota berbeda dan tidak ada kesepakatan yang dapat dicapai. Mereka juga dapat dipisahkan oleh keadaan, seperti teman sebayanya lulus dari sekolah dan masing-masing anggota melanjutkan pada tingkat pendidikan yang berbeda.

 Kemudian teman sebaya mengajarkan individu budaya yang lebih luas. Karena salah satu di dalam teman sebaya bisa berasal dari latar belakang yang berbeda dan memiliki aturan dan kebiasaan yang berbeda. Mereka mempresentasikan pendekatan mereka kepada teman mereka sehingga mereka dapat belajar dari satu sama lain. Secara tidak langsung kebiasaan-kebiasaan yang berbeda tersebut diseleksi dan disesuaikan dengan kelompok agar terus digunakan sebagai kebiasaan kelompok.

Menurut Yusuf (2002), teman sebaya memiliki beberapa peran dalam pergaulan, yaitu belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain, belajar mengontrol tingkah laku sosial, belajar mengembangkan keterampilan, dan minat yang relevan dengan usianya, juga belajar saling bertukar perasaan dan masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun