Anak pada tingkat sekolah dasar masih identik dengan dunianya, yaitu dunia bermain. Dunia dimana anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya dan lingkungannya.Â
Keberhasilan seorang anak tidak didominasi oleh aspek kognitif saja, namun kemampuan berinteraksi dengan lingkungan, berempati dengan orang lain, menghargai orang lain merupakan kemampuan yang diharapkan agar anak dapat berhasil dan mampu beradaptasi dengan kehidupan sosial.Â
Anak yang berhasil melakukan penyesuaian sosial sejak dini di sekolah memiliki peluang lebih besar untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik di sekolah menengah dan perguruan tinggi daripada anak yang gagal melakukan penyesuaian sosial yang baik sejak dini. Alasan lain adalah penyesuaian sosial anak-anak akan membentuk citra diri mereka, yang juga meningkatkan pola adaptasi sosial.Â
Pergaulan pada dasarnya adalah salah satu cara dimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Pergaulan adalah kontak langsung antara satu orang dengan orang lain.Â
Dalam hal ini, interaksi sehari-hari antara satu sama lain terkadang berada pada level usia, pengetahuan, juga pengalaman. Interaksi sehari-hari ini bisa antar individu dan kelompok.Â
Pergaulan teman sebaya merupakan salah satu aspek yang dapat mendukung konsep diri anak. Lalu apa yang dimaksud dengan teman sebaya? Mari mempelajarinya bersama.
Teman sebaya adalah sekumpulan atau sekelompok orang yang berinteraksi, berkomunikasi, berhubungan atau bergaul satu sama lain karena memiliki kesamaan dalam beberapa hal, seperti kesamaan usia atau umur, kesamaan status sosial, kesamaan pekerjaan, atau kesamaan hobi. Teman sebaya adalah bentuk persatuan berdasarkan kenyamanan interaksi dan komunikasi, mulai dari masalah pribadi, pengalaman atau hobi.Â
Arti lainnya dari teman sebaya adalah sekelompok orang yang seumuran yang memiliki banyak kesamaan seperti hobi, minat, dan hal-hal menarik lainnya. Latar belakang terbentuknya teman sebaya ini adalah perkembangan poses sosial, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan perhatian dari orang lain, dan keinginan untuk mengenal dunia.
Menurut Fitriani, n.d., teman sebaya merupakan kelompok sebaya yang terdiri dari rata-rata jumlah orang yang usianya hampir sama, dengan minat tertentu yang bersifat sementara. Kelompok teman sebaya adalah faktor sosialisasi yang berpengaruh kuat terhadap arah pertumbuhan usia anak.Â
Teman sebaya sebagai kumpulan orang-orang yang kira-kira seumuran berpikir dan bertindak bersama. Anak yang memiliki hubungan pergaulan teman sebaya, maka sangat kuat hubungannya dengan pembentukan konsep diri.Â
Dalam hal ini, anak yang memiliki hubungan pergaulan teman sebaya yang kuat akan ada pembentukan konsep diri yang baik. menurut Tamara F. Mangleburg, teman sebaya merupakan rekan dalam kelompok usia dan lingkaran ke kelompok remaja dan teman-teman sebagai kelompok penting teman dekat.