Anak adalah benih cita-cita, potensi, dan generasi negara. Anak memainkan peran strategis dalam memastikan kelangsungan hidup bangsa di masa depan.Â
Bagi mereka untuk mengambil tanggung jawab ini, mereka membutuhkan kesempatan terbesar untuk tumbuh dan berkembang sebaik mungkin, secara fisik dan mental.Â
Mereka perlu dilindungi dari segala bentuk kekerasan, oleh karena itu segala bentuk kekerasan terhadap anak harus dicegah dan diatasi. Ada beberapa perilaku yang harus di kontrol ketika bersama anak, salah satunya perilaku agresif. Apa itu perilaku agresif? Mari mempelajarinya bersama.
Agresif adalah kemarahan yang meluap-luap dan orang melakukan serangan secara kasar dengan jalan yang tidak wajar (Kartono, 2000: 57). Sedangkan menurut Robert Baron, agresif adalah perilaku individu yang terbukti menyakiti atau merugikan individu lain yang tidak menginginkan  perilaku tersebut terjadi.Â
Ada banyak jenis perilaku agresif, ada yang berbahaya juga tidak berbahaya. Secara umum menurut Myers (2010: 69-70), perilaku agresif di klasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu hostile aggression dan instrumental aggression.Â
Hostile aggression ini ditandai dengan adanya ekspresi marah dan emosionalitas yang tinggi. Pelaku serangan ini tidak peduli dengan konsekuensi dari tindakan mereka, dan lebih banyak merugikan daripada kebaikan.Â
Agresif ini muncul dari kemarahan yang memiliki tujuan menyakiti, merusak, atau merugikan. Kemudian instrumental aggression umumnya tanpa adanya emosi, bahkan bisa saja tidak ada hubungan pribadi antara pelaku dan korban. Agresif ini hanya untuk mencapai tujuan lain, maksudnya adalah agresif ini dimaksudkan untuk melukai, merugikan semata-mata sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain.
Sedangkan menurut Buss perilaku agresif dikelompokkan menjadi 8 jenis yaitu :
- Agresif fisik langsung yaitu serangan yang dilakukan melalui kontak langsung seperti mendorong, menendang, dan memukul.
- Agresif fisik pasif langsung yaitu serangan yang tidak dilakukan melalui kontak langsung misalnya demo atau aksi diam.
- Agresif fisik aktif tidak langsung yaitu serangan yang tidak dilakukan melalui kontak langsung namun yang menjadi targetnya adalah harta benda seperti membakar rumah, atau menyewa orang untuk melakukan kekerasan tersebut.
- Agresif fisik pasif tidak langsung yaitu serangan yang tidak dilakukan melalui kontak langsung namun dengan cara tidak berhadapan langsung dengan targetnya, seperti masa bodoh ketika berhadapan langsung dengan targetnya.
- Agresif verbal aktif langsung yaitu serangan yang dilakukan melalui kontak langsung seperti menghina, mengumpat, dan marah.
- Agresif verbal pasif langsung yaitu serangan yang dilakukan melalui kontak langsung tetapi tidak terjadi kontak verbal seperti penolakan untuk berbicara, tidak merespon.
- Agresif verbal aktif tidak langsung  yaitu serangan yang tidak dilakukan melalui kontak langsung namun dengan cara memfitnah atau mengadu domba.
- Agresif verbal pasif tidak langsung yaitu serangan dengan tidak melibatkan diri dan tidak kontak verbal langsung dengan yang menjadi sasaran.
Oleh karena itu dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tipe agresif terdiri dari serangan verbal dan juga serangan fisik. Tipe-tipe agresif tersebut dapat berbahaya namun dapat bermanfaat pula bagi orang lain dari kita sendiri.Â
Setelah mengetahui apa saja jenis perilaku agresif, apa yang menjadi faktor penyebab perilaku agresif tersebut? Nah, faktor-faktor penyebab perilaku agresif yaitu
Sosial
Orang cenderung membalas tingkat agresif yang sama atau sedikit lebih tinggi daripada yang mereka terima atau balas dendam. Pengabaian dan sikap merendahkan sebagai ekspresi arogansi atau sombong hal itu juga akan membuat munculnya perilaku agresif.
Personal
Seseorang cenderung memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang cenderung lebih agresif ada juga yang sabar. Itulah serangan agresif berbeda-beda tergantung kepribadian atau personal seseorang.
Lingkungan
Lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang berprilaku. Jika lingkungannya sudah terbiasa dengan adanya kekerasan maka seseorang yang cenderung agresif dan itu adalah hal biasa karena itu sebab dari lingkungannya sendiri.
Situasi
Situasi hati seseorang juga dapat berpengaruh terhadap perilaku agresif seseorang.
Media Massa
Media massa juga dapat berpengaruh terhadap perilaku agresif seseorang, contohnya seperti anak-anak. Anak-anak akan lebih cepat mencontoh apa yang dilihatnya dibanding dengan apa yang di ajarkan orang tuanya, maka dari itu berilah anak tontonan yang baik atau pantau apa yang dilihatnya.
Kemudian pembahasan yang selanjutnya adalah perkembangan moral. Menurut Piaget dan Kohlberg, perkembangan moral berkorelasi dengan perkembangan intelektual individu, dan jika perkembangan intelektual mencapai kedewasaan, maka perkembangan moral juga harus mencapai kedewasaan.
Kemudian bagaimana cara menangani perilaku kekerasan pada anak? Kita bisa mengajari anak untuk melindungi dirinya, tentu kita juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan anak, kemudian memaksimalkan peran sekolah, jika terjadi kekerasan kita juga perlu melapor kepada pihak yang berwajib.Â
Jika ada masalah pun harus kita selesaikan dengan bijak, sebagai orang tua penting sekali memberikan kasih sayang terhadap anak guna menjaga kebaikan mental dan jiwa anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H