Peran keluarga sangatlah penting dalam mengatur emosi seorang anak. Karena keluargalah yang bersentuhan langsung dengan anak. Emosi anak akan lebih baik ketika keluarga mereka melatih mereka bagaimana mengatur emosi dengan baik. Ada 6 jenis emosi yang berpengaruh pada kehidupan, juga berhubungan dengan bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Seseorang dapat didominasi oleh emosi-emosi ini dalam kondisi tertentu. Keputusan juga tindakan yang diambil semuanya dapat dipengaruhi oleh emosi apa yang dirasakan saat itu. Manusia memiliki 6 emosi dasar yaitu terkejut, takut, marah, jijik, sedih, dan senang. Mari kita pelajari bersama.
TerkejutÂ
Emosi terkejut memiliki beberapa jenis yaitu positif, negatif, atau netral. Emosi terkejut biasanya terjadi karena terjadinya kejadian yang tidak terduga. Emosi terkejut ini hanya terjadi beberapa menit dan beberapa menit kemudian emosi akan kembali stabil. Ketika terkejut tubuh akan mengalami gerakan reflek seperti menghindar ataupun lari.
TakutÂ
Emosi takut akan muncul ketika kita merasakan ancaman dari sekitar kita. Bahkan dari membayangkan sesuatu saja kita bisa merasakan takut. Ketika merasa terancam seseorang juga akan reflek menghindar dari hal yang mengancam.
MarahÂ
Emosi marah terlihat melalui ekspresi wajah, nada suara, juga prilaku. Ketika marah anda harus bisa mengendalikannya, mengapa? Karena jika tidak dikendalikan dengan baik akan berbahaya bahkan dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Kemarahan yang tidak dapat dikendalikan akan sulit dalam mengambil suatu keputusan.
JijikÂ
Ketika merasa jijik akan ada respon menolak terhadap hal yang tidak menyenangkan. Biasanya emosi jijik terjadi ketika mencium atau melihat hal yang tidak menyenangkan. Ciri-ciri orang ketika jijik akan sesuatu yaitu, mual, mengerutkan alis atau bibir.
SedihÂ
Emosi sedih terkadang muncul ketika kita mengalami hal yang membuat kita kecewa. Meskipun sedih merupakan hal yang wajar dalam hidup kita, sedih berkepanjangan dalam hidup itu juga tidak baik. Banyak orang yang sedihnya berkepanjangan dan akhirnya menghambat aktivitasnya, bahkan sampai depresi. Maka dari itu, jika sedang sedih jangan terlalu berlarut dalam kesedihan, lakukanlah hal yang membuat emosi kita lebih stabil.