Mohon tunggu...
Firyal Nur Afnania
Firyal Nur Afnania Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi UIN

Semangat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelekatan dan Pengasuhan Orang Tua

15 September 2022   22:37 Diperbarui: 15 September 2022   22:41 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan yang pertama kali ditemui oleh anak-anak adalah keluarganya. Dalam keluarga anak akan beradaptasi dengan lingkungan keluarganya. Anak akan terbiasa dengan apa yang ia lihat di lingkungan keluarganya sendiri. Pengasuhan dan pendidikan yang baik dari keluarganya akan sangat berpengaruh terhadap kepribadian seorang anak. Biasanya anak akan menjadi pribadi yang berkarakter jika tumbuh pada lingkungan yang berkarakter pula. Perlu kalian ketahui bahwa setiap keluarga memiliki bermacam-macam pola asuh dan tentu berbeda-beda. Pola asuh yang berbeda-beda sangatlah berpengaruh terhadap kelekatan seorang anak dengan orang tuanya. Mengapa demikian? Karena anak akan tumbuh sesuai dengan bagaimana pola asuh orang tuanya sendiri. Tidak jarang orang tua yang tidak suka dekat dengan anaknya, alasannya karena menjaga privasi orang tua. Namun, perlu kalian ketahui bahwa anak juga perlu lekat dengan orang tua, anak yang lekat dengan orang tua maka disitulah anak merasa aman dan nyaman.

Attachment atau kelekatan merupakan ikatan emosional yang kuat yang dikembangkan anak melalui interaksi dengan orang-orang yang memiliki arti khusus dalam hidupnya seperti orang tua. Istilah kelekatan ini pertama kali dikemukakan oleh John Bowlby. John Bowlby ini merupakan seorang psikolog yang berasal dari inggris, kemudian istilah kelekatan atau attachment ini dilengkapi lagi oleh Mary Ainsworth pada tahun 1969. Kelekatan ini terjadi ketika seorang anak merasa aman dengan seseorang tersebut. Mengapa anak sering lekat dengan orang tua? Karena orang tua lah yang pertama kali memberi kasih sayang kepada anak, kemudian anak pun akan merasa nyaman dan juga aman ketika dekat dengan orang tua. Bahkan banyak anak yang tidak berani dekat dengan orang asing bahkan terkadang dengan saudaranya sendiri anak kecil akan merasa tidak nyaman, itulah mengapa sering terjadinya kelekatan antara orang tua dengan anak. Tidak jarang pula anak akan lebih lekat dengan pengasuhnya dibandingkan dengan orang tua, Mengapa? Karena hubungan yang efektif antara individu dengan individu lainnya sangatlah berpengaruh terhadap kelekatan diantara mereka. Menurut Ervika dan Maccoby, anak dikatakan lekat dengan orang lain jika anak tersebut:

  • Sedih ketika berpisah dengan orang yang dekat atau lekat dengan anak tersebut.
  • Begitupun sebaliknya, jika orang yang lekat dengan anak tersebut datang kembali maka anak tersebut akan gembira.
  • Terikat secara fisik dengan seseorang yang lekat dengan anak tersebut.
  • Berusaha mencari perhatian dengan orang yang lekat dengan anak tersebut.

Ada 3 pola kelekatan yaitu aman, cemas ambivalen, dan cemas menghindar.

  • Pola Kelekatan Aman

Pola kelekatan aman ini adalah pola yang mucul dari bagaimana seorang individu berinteraksi dengan individu lainnya. Contohnya seperti orang tua dengan anaknya. Orang tua mampu menciptakan rasa aman dengan cara memberi kasih sayang, dan rasa cinta kepada anaknya. Ketika anak sudah terbiasa dengan kasih sayang dari orang tuanya maka disitulah anak akan lekat dengan orang tua, disitulah juga anak akan mencari perlindungan dan kenyamanan pada orang tuanya. Sebagai orang tua yang baik, sudah pasti akan memberi kasih sayang, cinta, bahkan orang tua akan menjadi pembela juga selalu memberi dukungan yang baik kepada anaknya. Biasanya anak akan meminta perlindungan juga pembelaan kepada orang tua ketika merasa terancam oleh suatu hal.

  • Pola Cemas Ambivalen

Pola cemas ambivalen ini adalah pola yang mucul dari interaksi orang tua dan anak. Pola cemas ambivalen ini terjadi dikarenakan orang tua yang sering terlibat ketika anak sedang membutuhkannya. Oleh karena itu kecemasan ini terjadi pada anak, dan kemudian anak akan merasa harus selalu ada disamping orang tua dalam melakukan semua hal, bahkan hal yang mampu dilakukan sendiri saja anak itu tidak bisa, karena sudah terbiasa dibantu oleh orang tuanya. Sebagai orang tua, bantu lah anak dalam hal-hal yang wajar saja, begitupun dengan mengambil keputusan. Banyak anak yang tergantung dengan keputusan orang tuanya, karena dari kecil keputusan selalu diputuskan oleh orang tuanya.

  • Pola Cemas Menghindar

Pola cemas menghindar ini biasa terbentuk antara orang tua dan anak juga. Sering terjadi orang tua yang menolak jika anak minta manja walaupun sesaat. Kemudian dari situlah pola cemas menghindar ini terbentuk. Anak akan merasa kurang percaya diri ketika anak meminta kasih sayang, namun tidak di respon oleh orang tuanya. Dalam keadaan ini akan membuat hubungan orang tua dengan anak yang tidak lekat. Bahkan anak akan bingung untuk mencari perlindungan dan kenyamanan ke mana dan ke siapa.

Kelekatan orang tua dan anak berhubungan dengan bagaimana orang tua memberi rasa peduli pada anak. Seperti ketika anak menangis, berilah ia pelukan juga tenangkanlah. Ketika waktunya makan, maka perhatikanlah makannya. Berilah anak perhatian yang cukup juga kasih sayang yang tulus agar anak lekat dengan orang tua. Banyak hal-hal positif yang bisa didapatkan anak, ketika ia  lekat dengan orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun