Menurut istilah sunda nya itu bro di panto bru di juru ngalayah di tengah imah yang artinya lubak-libuk ( banyak dengan kekayaan ) yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Sirih
Sirih melambangkan kerukunan. Jadi, pengantin itu di dalam mengarungi kehidupan berumah tangga itu harus rukun dan damai, serasi sekata antara keduanya.
Konon, nenek moyang zaman dulu baik laki-laki maupun wanita sirih itu merupakan makanan utama. Makan nasi hanya dua kali dalam sehari, tetapi makan sirih tak bisa dihitung karena begitu seringnya.
Oleh karena itu, sirih masih digunakan hingga saat ini.
Kuning yang berasal dari kunyit
kuning melambangkan emas yang merupakan lambang dari kemuliaan. Orang yang reunceum atau banyak memakai emas itu pertanda orang tersebut sudah kaya raya alias mulia.
Kebutuhan sandang, pangan, dan papan diharapkan nantinya akan terpenuhi kemudian ada uang yang berlebih untuk membeli emas perhiasan.Â
Itu yang diharapkan orangtua melalui simbol upacara sawer.Â
Bunga-bungaan
Bunga-bungaan melambangkan keharuman. Setiap orang pasti menyukai bunga baik karena keharumannya maupun indah dilihat.
Nah, begitu pula harapan orangtua kepada pengantin bagaikan simbol bunga tadi.
Harus mempunyai nama harum karena memiliki perilaku yang baik, pengetahuan yang baik dan bermanfaat serta suka membantu dan memberi rezeki kepada manusia yang membutuhkannya.
Uang Logam maupun Kertas
Uang logam maupun kertas melambangkan rezeki atau harta. Setiap manusia pasti membutuhkan uang untuk membeli keperluan hidupnya.